Lirik Lagu Politis dari Banda Neira, Duo Ananda Badudu dan Rara Sekar

Lirik Lagu Politis dari Banda Neira, Duo Ananda Badudu dan Rara Sekar

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Jumat, 27 Sep 2019 13:30 WIB
1.

Lirik Lagu Politis dari Banda Neira, Duo Ananda Badudu dan Rara Sekar

Lirik Lagu Politis dari Banda Neira, Duo Ananda Badudu dan Rara Sekar
Foto: Tia Agnes
Jakarta - Ananda Badudu ditahan pihak kepolisian tadi pagi. Ia dijemput di Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat (27/9/2019) dini hari.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, musisi dan aktivis tersebut ditahan untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Sebelumnya, Ananda Badudu merupakan gitaris dari duo indie folk bernama Banda Neira. Bersama Rara Sekar, pria yang akrab disapa Nanda tersebut menulis dan menyanyikan sejumlah lagu dengan tema yang beragam, salah satunya, mereka menuliskan lirik-lirik mengenai kejadian politik di negeri ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Saat Ananda ditangkap, Rara Sekar yang juga merupakan musisi sekaligus aktivis membuat petisi untuk membebaskan mantan rekan satu grupnya itu. Banda Neira kini sudah memutuskan bubar pada 2016.

Selama bermusik bersama, Rara dan Nanda menghasilkan dua album, yakni 'Berjalan Lebih Jauh' (2013) dan 'Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti' (2016).

Untuk mengenang sumbangsih Banda Neira dalam menyuarakan kritik sosial mereka, detikHOT merangkum sejumlah lagu mereka yang berlirik politis:
'Mawar' merupakan salah satu lagu yang terdapat di album 'Berjalan Lebih Jauh' (2013). Lagu tersebut berada di nomor 10, menjadi lagu terakhir dalam album.

Lagu tersebut dikabarkan terinspirasi dari kisah Tim Mawar yang diduga menculik para aktivis yang hilang di akhir masa Orde Baru.

Berikut penggalan liriknya:


"Malam mawar tiba menjemput harapan
Memaksa bertemu dengan ajalnya
Malam mawar tiba seperti pencuri
Tanpa suara, tapi terasa
Malam mawar tiba membungkam asa."

[Gambas:Youtube]

'Tini dan Yanti' merupakan lagu yang diadaptasi dari puisi Ida Bagus Santosa. Coretan tersebut terdapat di dinding penjara saat ditahan sebagai tahanan politik. Puisi itu merupakan suratan rindu Ida Bagus Santosa pada istri dan anaknya.

Lagu itu lebih dulu digubah oleh Amirudin Tjiptaprawira dan kemudian diaransemen ulang oleh Banda Neira dan masuk ke dalam album 'Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti' (2016).

"Tini dan Yanti,
Kepergianku buat kehadiran hari esok
Yang gemilang
Jangan kecewa meski derita menantang."

[Gambas:Youtube]

'Utarakan' merupakan salah satu lagu yang terdapat di album 'Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti' (2016). Lagu tersebut dinyanyikan oleh Ananda Badudu seorang dengan latar musik petikan gitar.

Ketika mendengarkan liriknya, detikHOT menyimpulkan bahwa lagu ini berpesan mengenai ajakan untuk berani mengungkapkan pendapat dan suara hati.

"Dan suatu hari badai menghampiri
Kau cari ke mana, dia masih di sana
Walau tak semua tanya datang beserta jawab
Dan tak semua harap terpenuhi
Ketika bicara juga sesulit diam
Utarakan, utarakan, utarakan."

[Gambas:Youtube]

Lagu tersebut muncul di album berjudul sama yang rilis sebagai album kedua Banda Neira. Liriknya bisa diartikan dalam banyak makna, termasuk bisa diartikan sebagai selalu ada harapan dalam setiap perjuangan.

"Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Yanh sia-sia akan jadi makna
Yang terus terulang suatu saat henti
Yang pernah jatuh kan berdiri lagi
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti."

[Gambas:Youtube]

Hide Ads