Ia pun berupaya melawan ego agar menjaga dirinya tetap rendah hati. Dia mengatakan, ia menyadari bahwa tanpa dukungan dari orang-orang di sekelilingnya ia bukan siapa-siapa.
Pelantun 'Mendendam' itu mengibaratkan kehidupan bagai sebuah lagu yang terdiri dari banyak elemen. Bila satu elemen tersebut absen, maka lagu itu tidak akan bisa terdengar sebagaimana semestinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belajar dari proses pembuatan lagu, Marcell menyadari manusia tak bisa hidup sendirian, maka dirinya mencoba untuk melawan ego. "Itu bukti lo harus harmoni dengan yang lain, bergabung dengan yang lain," tambahnya.
Marcell Siahaan pun mengaku mempelajari hal tersebut lewat perjalanan kariernya yang jatuh bangun selama belasan tahun ini. Ia masih ingat, di awal karier, perjalanannya tak selalu mulus.
Ia mengaku kisah jatuh bangun itu yang akhirnya menjaganya untuk tidak cepat merasa puas dan kemudian menyombongkan diri.
"Pembelajarannya cukup lama, tapi mungkin itu berangkat dari rasa syukur gue pernah menjadi musisi indie yang bergerak dari bawah, semua dijalanin sendiri, plus mengalami jatuh bangun," terangnya.
"Gue pernah dihina, disuruh turun, album nggak laku, sampai album laku, semua gue alamin. Itu yang bikin naluri, hati, logika lo mengatakan lo nggak bisa sombong," kenangnya lagi.
(srs/dar)