Jakarta -
Identitas Livi Zheng sebagai seorang filmmaker menjadi perbincangan di kalangan sineas Tanah Air. Salah satunya Joko Anwar yang berkesempatan bertemu dan bertanya-tanya langsung kepada Livi lewat sebuah tayangan di Metro TV.
Dalam kesempatan itu, Livi mengungkapkan bagaimana ia berhasil membawa filmnya, 'Bali: Beats of Paradise' berkompetisi di ajang Oscar 2019.
"Oscar is the world standard (untuk film). How many South East Asian film yang bisa masuk kompetisi masuk Oscar?" ujar Livi saat Joko mempertanyakan kredibilitas sutradara asal Blitar tersebut.
Beberapa waktu lalu Livi sempat mengabarkan filmnya itu bersaing dengan 'Avengers: Infinity War' untuk kompetisi Best Picture di ajang Oscar. Pernyataan itu dibantah oleh Joko Anwar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko meragukan kompetisi untuk bisa masuk ke ajang penghargaan tersebut seperti apple to apple. Menurutnya ada perbedaan genre yang tak bisa dibandingkan di antara 'Bali: Beats of Paradise' dengan 'Avengers: Infinity War'.
"'Avengers itu film feature sementara film kamu (Bali: Beats of Paradise) itu film dokumenter. Itu nggak bisa dipersaingkan," kata Joko.
Seperti diketahui, film-film yang masuk dalam nominasi Best Picture adalah film-film panjang fiksi atau nonfiksi. Oscar sendiri menempatkan nominasi film dokumenter di tempat tersendiri.
Saat berbincang dengan detikHOT belum lama ini, Livi pun mengungkapkan 'Bali: Beats of Paradise' merupakan kisah tentang perjalanan hidup sepasang seniman gamelan asal Bali yang ia kemas dalam bentuk film dokumenter.
"Iya, itu (film) dokumenter drama," ujarnya dalam wawancara yang dilakukan Februari silam.
Halaman Selanjutnya
Halaman