The Little Giantz yang merupakan studio animasi pencetus 'Nussa' telah menggandeng Visinema Pictures dalam projectnya ini.
Dalam projectnya kali ini, The Little Giantz nantinya akan memberikan persembahan film 'Nussa' dengan pengemasan yang jauh lebih baik ketimbang di Youtube. Hal ini telah disampaikan Bony Wirasmono selaku sutradara film.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Temanya juga related sama kehidupan sehari-hari, isu-isu yang kita temui di keluarga, sekolah, yang ringan-ringan. Jadi saat kita nonton kita akan merasa, 'Ini gue banget'. Ada nilai parenting dan agamanya juga," tegasnya lagi.
Selain itu, pihak Visinema Pictures tentunya memiliki penilaian yang dilirik terhadap serial anak-anak ini. Angga Dwimas Sasongko yang merupakan CEO dari Visinema Pictures ini mengaku ingin sekali bekerjasama dengan The Little Giantz yang ia akui sangat kreatif.
Angga juga ingin mengembangkan film animasi ke kancah internasional melalui 'Nussa'. Namun kali ini, ia masih menyoroti konsumen Indonesia untuk menjadi targetnya pada film ini.
"Satu hal yang bikin saya mau cerita bisa kerja sama dengan Little Giantz adalah karena kekuatan mereka untuk creator IP tapi kemampuan mereka untuk membuat animasi," terang Angga.
"Kalau distribusi sih utamanya di Indonesia, cuma kita akan bawa keluar seperti Malaysia ya. Karena yang enak dari animasi tuh bisa travel kemana-mana dengan mudah dibanding live action," lanjutnya.
Seperti yang diterangkan sebelumnya, 'Nussa' dalam konsep film ini juga akan lebih mendalami segi nilai edukasi yang akan disampaikan. Hal ini yang menjadi kekuatan Angga untuk percaya dan mengambil kerjasama bersama The Little Giantz.
"Di bioskop (Nussa) akan ada yang lebih baik, lebih detail, cerita akan jauh lebih dalam dan lebar. Bahwa di film kita akan punya storytelling yang lebih educate, kalau di YouTube kan lebih ke entertain," paparnya.
"Kita percaya konversi dari YouTube ke bioskop itu nggak akan banyak berubah. Karena yang kita lakukan ke film bukan untuk penonton YouTube aja, tapi bisa dinikmati banyak orang," tutup Angga.
Baca juga: Nussa di Balik Istilah 'Nusantara' |
(pig/dal)