Satu Malam Nostalgia Bareng Goodnight Electric hingga Club 80's

Ulasan Konser

Satu Malam Nostalgia Bareng Goodnight Electric hingga Club 80's

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Rabu, 28 Agu 2019 09:16 WIB
Satu Malam Nostalgia Bareng Goodnight Electric hingga Club 80s
Foto: Saras/detikHOT
Jakarta - Pada masa keemasan pentas seni (pensi) di awal 2000-an, Goodnight Electric, The Upstairs, The Adams hingga Club 80's merupakan beberapa band yang namanya paling sering muncul sebagai bintang tamu.

Keempatnya dipersatukan lagi dalam panggung bertajuk 'Tiba-Tiba Suddenly Pensi: Road Gudfest' yang berlangsung di Kuningan City, Jakarta Selatan pada Selasa, 27 Agustus 2019.

Acara memang dijadwalkan dimulai pukul 19.00 WIB. Sehingga selepas petang, sejumlah penonton, yang kebanyakan usianya berada di kisaran dewasa muda, mulai datang memenuhi lokasi tempat berlangsungnya acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Antrean tampak cukup panjang di depan hall tempat berlangsungnya acara. Awalnya detikHOT mengira akan berdesakan dan berjibaku dengan penonton lain untuk dapat menyaksikan konser tersebut.

Nyatanya, perkiraan awak detikHOT meleset. Meski konser itu padat dan terbilang ramai penonton, namun ruangan tempat berlangsungnya konser tetap masih terasa nyaman tanpa harus berhimpitan. Rupanya antrean yang panjang mengular di depan hall disebabkan oleh hanya ada satu antrean untuk pengecekan tiket dan barang.



Sekitar pukul 19.30 WIB, Goodnight Electric membuka konser. Oomleo, Henry Batman atau Henry Foundation, dan Bondi Goodboy membuka pertunjukan itu dengan apik.

Sejumlah lagu pun dibawakan oleh mereka, mulai dari 'Teenage Love and Broken Heart' hingga 'Bedroom Avenue'.

Namun bukan hanya nostalgia yang disuguhkan oleh mereka, yang spesial dari penampilan Goodnight Electric malam itu juga dikarenakan band beraliran elektro itu merilis single baru berjudul 'VCR'.
"Ini hanya single, semoga bisa menggiring kami membuat album baru atau jadi trigger kami untuk bubar," ujar Henry.

Dalam penampilan mereka, sampul album 'Love and Turbo Action' (2005) terpampang di layar. Nuansa nostalgia pun terasa semakin mengental.

Goodnight Electric menutup penampilan mereka dengan membawakan lagu 'Am I Robot' yang ikonik. "Terima kasih semua, tepuk tangan!" ucap Henry sebelum menghilang ke belekang panggung bersama para personel lainnya.

Foto: Saras/detikHOT

Usai Goodnight Electric turun panggung, giliran The Upstairs unjuk gigi. Derau suara mesin vespa membuka penampilan mereka yang diikuti oleh dibawakannya 'Antah Berantah'.

Malam itu, mereka banyak membawakan lagu dari album 'Matraman' (2004) dan 'Energy' (2006). Mulai dari 'Cosmic G Spot', 'Sekelebat Menghilang' hingga 'Energy'.

The Upstairs berhasil membuat penonton sejenak melupakan bahwa malam itu adalah hari Selasa. Dalam lagu 'Apakah Aku Ada di Mars Atau Mereka Mengundang Orang Mars' dan 'Dansa Akhir Pekan', para penonton berdansa seakan tak perlu bersekolah atau bekerja esok hari.

Pada saat membawakan 'Terekam (Tak Pernah Mati)', rupanya mereka telah menyiapkan kejutan. Buluk dari Superglad naik ke atas panggung ikut bernyanyi.

Para penonton pun bergegas merapat ke hadapan panggung. "Buluk 'Superglad', si anak hilang!" ujar Jimmy selepas lagu selesai dibawakan.

'Disko Darurat', 'Semburat Silang Warna' dan 'Matraman' menjadi penutup dari penampilan mereka malam hari itu.

Malam masih panjang, The Adams naik menjadi penampil berikutnya. Lagu dari album anyar mereka yang berjudul dari 'Agsterplaas' (2019), yakni 'Pelantur' menjadi lagu yang membuka penampilan mereka malam hari itu.

Repertoire yang dibawakan The Adams malam hari itu cukup bervariasi. Mulai dari lagu-lagu anthemic mereka di album 'The Adams' (2005) dan 'v2.05' (2006), misalnya 'Berwisata' dan 'Hanya Kau', hingga lagu-lagu di album baru.

"Sebentar lagi ibu kota dipinda, kalian semua jadi orang daerah. Kami juga jadi band daerah," kata Saleh Husein berkelakar.

'Masa-Masa', 'Konservatif', dan 'Timur' menjadi lagu selanjutnya yang mereka mainkan dan sukses membuat para penonton kompak bersenandung bersama.

The Adams menutup penampilannya dengan membawakan 'Halo Beni' yang berhasil membuat para penonton berjingkrak.

Club 80's menjadi penampil terakhir di malam hari itu, sekaligus menjadi panggung yang terbilang mengejutkan. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja mereka bereuni dengan dua mantan personel mereka, yakni Desta dan Vincent yang telah hengkang sekian lama dari band tersebut.

Mereka juga tampil intim dengan banyak melemparkan candaan pada penonton hingga meminta mereka memainkan ulang sebuah lagu ketika ada chord yang meleset. "Ulang ya, tadi salah, namanya juga band baru," kata Yton sambil berkelakar.

'Tak Mungkin', 'Aku Suka Pacarmu', 'Lagu Terakhir' hingga 'Dari Hati' menjadi beberapa lagu yang mereka bawakan. Selepas memainkan 'Dari Hati' barulah kejutan di mulai.

Desta dan Vincent tiba-tiba naik ke atas panggung. Para penonton yang menyaksikannya pun langsung merapat ke depan panggung ingin mengabadikan momen tersebut.

"Sudah 10 tahun kanan-kiri gue ada dan tidak ada, kali ini..." ucap Lembu yang kemudian terpotong oleh suara sorakan gembira penonton. Beberapa dari mereka yang hadir dan sudah beranjak keluar ruangan untuk bersiap pulang karena sudah semakin larut pun kembali lagi ke depan panggung.

"Siapa yang kangen, pasti semua kangen di sini," tutur Lembu lagi. "Jujur gue sudah hijrah, nggak mau main drum lagi," canda Desta.

'Cinta dan Luka' dan 'Gejolak Kawula Muda' pun menjadi penutup dari penampilan mereka malam hari itu.

Hide Ads