Sahrul Gunawan menuliskan hal itu panjang lebar dalam feed Instagramnya. Ustaz Abdul Somad dianggap Sahrul bicara seperti itu saat berada di dalam majelis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahrul Gunawan menuturkan, siapapun berhak membenarkan keyakinan masing-masing. Kecuali penjelasan yang dianggap menistakan agama lainnya dilakukan di tempat yang tidak semestinya.
"Sy pikir, siapapun kita, berhak utk membenarkan sesuatu yg berkaitan dgn keyakinan kita. kecuali itu bkn pd tempatnya.
kenapa hrs jd rame sih? di sosmed byk yg mengait2an video tersebut sebagai penistaan agama tertentu. bukan karena sy islam lantas membela beliau. bukan. sy jg berbeda pandangan politik dgn beliau, tp beliau ttp adalah guru sy di dlm sy memahami agama yg sy anut. semua agama benar bagi penganutnya, bkn hrs membenarkan satu sm lainnya, diam, itu lbh bai," jelasnya.
Masalah ini diharapkan Sahrul Gunawan bisa melatih sensitifitas terhadap hal-hal seperti yang terjadi dengan ustaz Abdul Somad. Perbedaan itu yang bisa mempersatukan Indonesia.
"Bkn masalah "minoritas" atau "mayoritas", kalau itu yg terjadi di negara kita, indonesia sdh menjadi negara islam sejak dl. tp alhamdulillah kita punya dasar negara yg menyatukan ras, suku dan agama kita. semua hidup berdampingan," lanjut Sahrul Gunawan.
(pus/nu2)