Dalam sambutannya, Anies menuturkan peran penting sebuah kota bukan ditentukan oleh jumlah bangunan. "Tapi jumlah peningkatan literasi yang ada fan literasi mengembangkan perkembangan budaya dan mendorong peradaban kota," ujarnya saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).
Jakarta yang berusia hampir 500 tahun menjadi tempat kebudayaan bagi perkembangan budaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun pertama, JILF mengangkat tema sentral 'Pagar' untuk menghadirkan batasan-batasan yang semakin lebur akibat arus globalisasi. Konsep 'Pagar' tak hanya berbicara mengenai batas geografis sastra tapi juga memelihara sastra lokal.
"Kami mendukung kegiatan ini agar bisa jadi ekosistem yang sehat bagi perkembangan kebudayaan. Yang paling penting ekosistem yang sehat bisa memfasilitasi pelaku sekaliber dunia untuk hadir dan berkembang bersama-sama," ucap Anies.
JILF 2019 melibatkan lebih dari 60 penulis lokal dan mancanegara. Gelaran festival sastra dan literasi itu dikuratori oleh Yusi Avianto Pareanom, Eka Kurniawan, dan Isyana Artharini.
(tia/mau)