Sebab, dari lirik lagu, anak bisa belajar dalam masa tumbuh kembangnya. Bila dalam liriknya terselip pesan yang baik, lagu tersebut bisa menjadi lebih dari sekadar hiburan.
Peranan lagu anak juga menjadi penting. Agar anak-anak tidak menjadi dewasa sebelum waktunya, akan menjadi baik apabila mereka mendengarkan lagu yang sesuai dengan usianya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1950-an hingga 1980-an
Masih ingat lagu anak 'Nenek Moyangku', 'Naik-Naik ke Puncak Gunung' hingga 'Tik Tik Bunyi Hujan'? Lagu-lagu tak lekang oleh waktu itu diciptakan oleh Ibu Soed.
Selain menciptakan lagu wajib nasional, mislanya 'Tanah Airku' dan 'Berkibarlah Penderaku', Ibu Soed turut menciptakan lagu anak. Ia pun menjadi salah satu pioneer dari lagu enak pada era awal kemerdekaan.
Menjelang akhir dekade 1960-an, di TVRI muncul acara bertajuk 'Ayo Menyanyi' yang mulai mengudara pertama kali pada 1968. Pencipta lagu anak A.T. Mahmud menjadi koordinator dalam acara tersebut.
Selain itu, lagu-lagu karangan A.T. Mahmud juga menjadi lagu anak yang abadi dan masih dinyanyikan ingga kini, sebut saja 'Pelangi', 'Ambilkan Bulan', 'Paman Datang' ' Anak Gembala' dan lain-lain.
Pada generasi setelahnya, artis anak mulai muncul. Salah satu yang paling mencuat adalah hadirnya Chica Koeswoyo dengan lagu 'Helly'.
Sejumlah bintang anak pun muncul, di antaranya Adi Bing Slamet, Dina Mariana, hingga Yoan Tanamal.
Tak hanya lagu, film anak pun mulai muncul dengan penyanyi anak sebagai bintangnya. Contohnya Dina Mariana yang berperan dalam film 'Nakalnya Anak-Anak' garapan Susilo S.W.D. bersama Ira Maya Sopha, Ria Irawan dan lain-lain.
1990-an hingga awal 2000-an
Di era 1990-an hingga era 2000-an, kemunculan bintang anak semakin mencuat. Hal itu didukung oleh menjamurnya acara musik anak di televisi.
Salah satu yang paling beberapa di antaranya adalah 'Tralala Trilili' yang dipandu oleh Agnes Monica, kak Ferry, dan Indra Bekti, 'Cilukba' yang dipandu oleh Maisy, 'Kring Kring Olala' bersama Noval Kurnia, Lia dan Chika Waode, Okky Lukman dan kak Nunu, Klap Klip yang dipandu Dea Ananda dan lain-lain.
Penyanyi anak yang terkenal pada masa itu antara lain Trio Kwek Kwek (Dea Ananda, Leony, dan Alfandy), Saskia dan Geofanny, Chikita Meidy, Meissy, Joshua, Cindy Cenora, Tina Toon, hingga Tasya Kamila dan Sherina.
Film yang dibintangi para penyanyi anak juga kian banyak, di antaranya 'Petualangan Sherina' (2000) dan 'Joshua Oh Joshua' (2001).
Pencipta lagu anak yang popular pada masa itu antara lain Titiek Puspa, kak Nunuk, Papa T Bob, hingga Elfa Secioria, dan lain-lain.
Masa Kini
Meski acara musik anak di televisi pada masa kini tak mencuat seperti di era sebelumnya, namun penyanyi lagu anak sebenarnya masih ada.
Sejumlah penyanyi anak, misalnya Naura dan adiknya Neona, terbukti memiliki pengikut yang banyak di Instagram.
Selain Naura dan Neona, ada pula Zara Leola, Maisha Kanna dan lain-lain. Hanya saja jumlahnya memang tak sebanyak di generasi sebelumnya.
Tidak hanya kalah secara jumlah, lagu anak juga kehilangan sarana untuk untuk menjadikan lagu tersebut popular secara masif.
Hilangnya acara musik anak dari layar kaca salah satu penyebabnya. Sejumlah radio yang ada juga tak memberikan ruang yang cukup untuk memutarkan lagu anak. Sehingga, lagu-lagu anak jarang sekali diputarkan sekarang.
Kepedulian terhadap minimnya lagu anak sebenarnya berangsur-angsur membaik. Contohnya bersamaan dengan dirilisnya album soundtrack 'Kulari ke Pantai', pada 2018, Bekraf dan Miles Film mengadakan Lomba Cipta Lagu Anak 2018.
(srs/doc)