.webp)
Bagian depan mobilnya pun ringsek dan hancur tak berbentuk. Selama hampir 30 menit, Juliana berusaha keluar dari mobil dan bertahan di jalan tol sendirian.
"Aku mau keluar, pintuku itu nggak kebuka. Jadi ku loncat dari pintu sampingnya. pas aku loncat udah berasap, takut meledak. Aku tunggu sekitar 10 20 menitan nggak ada yang nolong," cerita Juliana Moechtar kepada detikHOT, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku beranikan diri ambil handphone di mobil. Udah berantakan banget, aku cari handphone langsung aku hubungin kerabatlah. Terakhir ada satu mobil air berhenti nolongin. Nolongin bilang 'mbak jangan dekat-dekat situ takut meledak'," sambungnya.
Setelah duduk di pinggir jalan menunggu pertolongan dan melihat mobilnya terus berasap, Juliana memberanikan diri kembali ke mobil dan mengambil jaket almarhum Herman 'Seventeen'.
"Pada waktu itu, aku duduk, terus nggak tahu kenapa aku balik lagi ke mobil, aku nggak tahu kenapa tergerak sendiri. Jaketnya almarhum kan selalu di mobil dalam keadaan aku lipat. Nggak tahu gimana jaket itu dalam keadaan tergantung di kursi," tuturnya.
"Tujuan aku ditarik ke mobil itu untuk ambil jaket itu untuk aku pakai. Jadi kayak udah ada yang nyediain. Ada topi belakangnya aku pakai," sambung Juliana.
Kedatangan truk air cukup membantu dirinya. Setelah kerabat datang, Juliana Moechtar baru memperbolehkan mobil Jasa Marga mengangkut mobil milknya.
"Ku bilang jangan sentuh-sentuh dulu mobilku ya tunggu kerabatku datang dulu. Soalnya barang banyak banget, barang syuting semua. Ku pindahin semua barang ke mobil kerabatku baru diurusin," tutup Juliana Moechtar.
(pus/wes)
