Deddy Corbuzier Khawatir Mualafnya Jadi Mainan Politik

Deddy Corbuzier Khawatir Mualafnya Jadi Mainan Politik

Desi Puspasari - detikHot
Rabu, 26 Jun 2019 07:05 WIB
Foto: Noel/detikHOT
Jakarta - Deddy Corbuzier terlihat lebih tenang menuturkan cerita perjalanan dirinya menjadi mualaf. Ternyata keinginannya menjadi mualaf sempat dirundung kekhawatiran

Presenter 'Hitam Putih' itu mengungkapkan sesungguhnya dia ingin mengucap dua kalimat syahadat jauh sebelum 21 Juni 2019. Namun, ada hal yang membuatnya mengurungkan niatnya mengucap dua kalimat syahadat saat itu.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenar-benarnya yang orang nggak tahu dan saya nggak buka adalah sebenarnya mualaf ini maunya dilakukan jauh sebelum tanggal 21. Bahkan mungkin sekitar enam bulan atau tujuh bulan lalu sebenarnya. Sebenarnya," ungkap Deddy Corbuzier dilansir detikHOT, Rabu (26/6/2019).

Video: Deddy Corbuzier: Islam Adalah Agama yang Indah

[Gambas:Video 20detik]



Politik menjadi alasan kuat Deddy untuk mengundurkan niatnya menjadi mualaf saat itu. Situasi politik Indonesia kian memanas.

"Karena pada saat itu Indonesia sedang panas politik. Kalau pada saat itu saya mualaf, saya takut keadaan saya mualaf bisa masuk dalam permainan politik," ucapnya.



"Kita tahu pada saat kemarin Pilpres bagaimana panasnya dan bagaimana agama dimasukkan dalam suasana politik. Itu yang saya hindari," tegas Deddy Corbuzier.

Merasa kondisi politik di Indonesia sudah cukup kondusif, barulah Deddy Corbuzier yakin untuk mengumumkan niatnya itu. 21 Juni 2019, setelah Salat Jumat, Deddy Corbuzier mengucap dua kalimat syahadat di Ponpes Ora Aji, milik Gus Miftah di Yogyakarta.

"Oleh karena itu setelah politik semuanya selesai, setelah semuanya adem, sudah tenang, baru saya yakin mengumumkan, baru saya yakin saya mualaf dalam keadaan yang jauh lebih tenang," tegas Deddy Corbuzier.



Deddy Corbuzier Khawatir Mualafnya Jadi Mainan Politik
(pus/wes)

Hide Ads