Pertemuan Komedi dan Laga dalam 'Stuber'

Jakarta -

Pertemuan dua orang asing yang kemudian menjadi saling mengenal, belajar pada sosok satu sama lain dan melakukan misi bersama banyak menjadi premis dari film Amerika. Formula yang sama digunakan kembali dalam 'Stuber'.

Film yang mempertemukan laga dan komedi ini berkisah tentang Vic (Dave Bautista), seorang polisi yang ambisius untuk menyelesaikan kasus peredaran narkoba yang melibatkan Tedjo (Iko Uwais).

Baru saja menjalani operasi lasik mata, Vic tak mengendarai mobilnya seorang diri. Maka ia pun menggunakan Uber untuk menjalankan misi penangkapan Tedjo.

Foto: Stuber (imdb)

Vic kemudian bertemu dengan Stu (Kumail Nanjiani), seorang supir Uber yang lugu namun kerap ditimpa kemalangan sehingga ia seringkali mendapatkan bintang satu dari para pelanggannya.

Sifat Vic dan Stu yang berlawanan dan bagaimana keduanya menghabiskan waktu seharian bersama mencari Tedjo menjadi hiburan yang mengocok perut.

Sayangnya, materi guyonan yang disampaikan kerap kali meninggalkan kesan rasis dan seksis. Pada salah satu adegan, bahkan ada humor yang terasa begitu homofobik.

Karakter yang ditampilkan dari film garapan sutradara Michael Dowse itu juga tidak ditampilkan memiliki latar belakang yang kuat. Karakter dimunculkan begitu tiba-tiba dengan penjelasan yang minim.

Baca juga: Aksi Iko Uwais Bareng Dave Bautista dalam 'Stuber' Tayang Juli 2019

Beberapa detil yang ada di film ini juga tidak ditampilkan secara konsisten. Misalnya, dalam satu adegan diceritakan tokoh di dalamnya terluka, namun dalam adegan lain, luka tersebut hilang.

Terlepas dari beberapa kekurangannya, film ini terbilang berhasil menjadi hiburan yang segar. 'Stuber' dapat menyajikan unsur komedi, laga dan drama dalam porsi yang imbang.

Bagi yang ingin menonton, 'Stuber' akan tayang mulai 12 Juli 2019 di Amerika Serikat dan 24 Juli 2019 di Indonesia.

(srs/doc)