.webp)
Koalisi Nasional Tolak Rancangan Undang-Undang Permusikan (KNTL RUUP) sebagai pihak yang kontra akan adanya RUU tersebut pun menyambut gembira kabar itu.
Menanggapi pencabutan RUU Permusikan dari Prolegnas, Perwakilan dari KNTL RUUP, Wendi Putranto, mengatakan hari ini pihaknya akan menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak.
"Untuk membahas apa kelanjutan langkah-langkah yang diambil setelah RUU Permusikannya ditarik," kata Wendi dihubungi detikHOT, Selasa (18/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh Koalisi Seni Indonesia, KNTL RUUP, KAMI Musik Indonesia, Anang Hermansyah (Anggota Komisi IX, penginisiasi RUU Permusikan), dan Slank.
"Jadi hari ini rencananya kami mau ngebahas itu, yang pertama hari ini agendanya memang mau menyusun draf rilisan pers untuk disebarluaskan mengenai tanggapan dari kita. Kemudian membahas tentang Musyawarah Musik Nasional," ujar Wendi lagi.
Sebelumnya, KNTL RUUP lewat akun Twitternya mengabarkan RUU Permusikan telah resmi dicabut dari Prolegnas pada Senin, 17 Juni 2019 pukul 17.00 WIB.
Video: Kata Anang Soal RUU Permusikan Ditarik dari Prolegnas DPR
"Hal ini berkaitan dengan munculnya kontroversi terhadap terbitnya RUU Permusikan pada bulan Februari 2019 lalu yang menimbulkan banyak tanda tanya dari berbagai lapisan pelaku musik," tulis KNTL RUUP.
RUU Permusikan memang menjadi polemik di kalangan praktisi musik, baik dari pihak musikus, promotor, label rekaman, maupun penggiat musik lainnya karena adanya sejumlah pasal yang dianggap janggal, tumpang tindih bahkan memiliki potensi menjadi pasal karet.
Diperbincangkan dalam beberapa pekan pada Februari hingga Maret 2019, sederet musisi yang tergabung di KNTL RUUP mendesak inisiator RUU Permusikan, Anang Hermansyah, untuk mencabut RUU itu dari Prolegnas. Pencabutan itu juga menjadi salah satu poin saat Konferensi Meja Potlot digelar pada Februari 2019.
 |
