X-Men Dark Phoenix: Ujung Kisah Yang Kelabu

X-Men Dark Phoenix: Ujung Kisah Yang Kelabu

Candra Aditya - detikHot
Sabtu, 15 Jun 2019 11:56 WIB
Foto: imdb.
Jakarta - Dark Phoenix adalah salah satu film yang nasibnya sudah ditentukan oleh apa yang terjadi sebelum-sebelumnya. Fakta bahwa film ini sudah ditunda berkali-kali, kabar adanya reshoots yang panjang yang akhirnya mengakibatkan Dark Phoenix hadir setelah kita menyaksikan Avengers: Endgame. Film superhero apapun yang harus tayang setelah Endgame pasti akan kalah telak.

Setelah kasus yang tidak kunjung selesai, posisi Bryan Singer digantikan oleh penulis dan produser serial X-Men yaitu Simon Kinberg. Hampir semua pemain aslinya hadir meramaikan serial X-Men yang sepertinya akan menjadi seri terakhir "solo" sebelum Marvel mengajak geng ini untuk masuk ke dunia MCU mereka.

Dark Phoenix dibuka dengan kecelakaan yang dialami oleh Jean Grey kecil (Summer Fontana). Kecelakaan ini mengakibatkan kematian kedua orang tuanya. Jean Grey kemudian didatangi oleh Professor X (James McAvoy) untuk bergabung di sekolahnya. Jean Grey tadinya masih ragu-ragu. Tapi dia Professor X meyakinkan bahwa apa pun yang terjadi, Professor X akan membimbing dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Loncat beberapa tahun kemudian pasca kekacauan yang terjadi di Apocalypse kita melihat geng X-Men bersiap untuk menyelamatkan sekelompok astronot yang 'diserang sesuatu' di luar angkasa. Dipimpin oleh Mystique (Jennifer Lawrence); Beast (Nicholas Hoult), Jean Grey (Sophie Turner), Cyclops (Tye Sheridan), Storm (Alexandra Shipp), Nightcrawler (Kodi Smit-McPhee dan Quicksilver (Evan Peters) pergi ke luar angkasa.

Di luar angkasa mereka berhasil menyelamatkan para astronot. Yang menjadi masalah adalah Jean Grey seperti 'menyerap' kekuatan yang ada dalam 'sesuatu' yang menyerang para astronot tadi. Semua orang khawatir dengan keselamatan Jean Grey. Terutama Mystique yang berulang kali mengatakan bahwa misi ini hanyalah ego Professor X yang besar karena dia begitu terobsesi ingin membersihkan nama mutan dari image yang buruk dari masyarakat. Cyclops sebagai kekasih Jean Grey juga begitu khawatir dengan keselamatan pacarnya. Anehnya, Jean Grey merasa biasa saja.

Menurutnya tidak ada sesuatu yang perlu dipusingkan. Jean Grey baik-baik saja. Meskipun Beast menjalankan tes dan menemukan bahwa kekuatan yang ada dalam Jean Grey lebih dari mutan normal, tapi Jean Grey masih beraktivitas seperti biasa. Sampai malam harinya dia tidak bisa mengendalikan kekuatannya dan memutuskan untuk meninggalkan sekolah.

Saat itulah kita bertemu dengan alien misterius. Pemimpinnya mengambil tubuh seorang perempuan (Jessica Chastain) dan dengan santainya dia bertemu dengan Jean Grey dan si alien ini mengatakan bahwa kekuatan yang ada dalam Jean Grey bisa menjadi kekuatan yang amat sangat besar. Kata-kata Vuk, nama si pemimpin alien, membuat Jean Grey galau. Apalagi setelah tragedi yang menewaskan salah satu anggota X-Men lainnya. Semakin Jean Grey tidak bisa mengendalikan kekuatannya, semakin bahaya nasib dunia ini.

[Gambas:Video 20detik]


Sebagai sutradara debutan, Simon Kinberg sepertinya tidak kagok-kagok amat dalam menyutradarai film pertamanya. Pengalamannya menggantikan Bryan Singer (kabarnya dia tidak hanya sering menghilang di
set Bohemian Rhapsody) yang sering menghilang di lokasi X-Men: Apocalypse ternyata cukup membantunya untuk menjadi sutradara yang cukupan.

Tapi tentu saja masalah Dark Phoenix bukan di belakang layarnya. Sebagai penulis skrip, Kinberg, terlihat kehilangan arah saat menceritakan kisahnya. Menurut kabar, Dark Phoenix tadinya dipecah menjadi dua
film sebelum akhirnya dipaksakan untuk menjadi satu film karena akuisisi Fox dan Disney. Hal tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap development karakter yang ada di dalamnya karena cerita yang disajikan oleh Kinberg membutuhkan backstory yang lebih kuat antara karakter-karakter barunya.

Ada begitu banyak hal yang terjadi dalam Dark Phoenix yang seharusnya bisa menjadi emosional tapi hadir ala kadarnya karena penonton tidak dibekali informasi yang cukupan mengenai hubungan antar karakternya. Kita baru saja menyaksikan beberapa karakter baru dalam Dark Phoenix setelah kejadian Apocalypse dan film ini bercerita seolah-olah mereka sudah akrab dan penonton sudah mengetahui development antar karakter. Berbeda dengan karakter-karakter seperti Professor X, Mystique, Beast dan Magneto (Michael Fassbender) yang sudah kita kenal dengan baik dari X-Men: First Class, karakter-karakter baru seperti Jean Grey, Cyclops, Storm dan Nightcrawler versi baru ini kita baru "kenal" setelah film sebelumnya. Membuat mereka mengalami hal dramatis seperti yang terjadi di film ini membuat
penonton jadi agak menjauh dari dramanya.

Untungnya, meskipun ceritanya mengecewakan, aktor-aktor yang ada didalamnya tetap semangat untuk tampil maksimal. Sophie Turner, selepas dari Game of Thrones, membuktikan bahwa dia siap menjadi the new leading actress. Michael Fassbender dan James McAvoy tetap berkomitmen seperti biasanya. Jessica Chastain ternyata lebih niat daripada Jennifer Lawrence untuk hadir dalam film ini. Tye Sheridan, Kodi Smit- McPhee dan Alexandra Shipp juga tambahan yang oke. Evan Peters selalu ditunggu- tunggu meskipun dalam film ini aksinya agak sedikit berkurang.

Yang menyelamatkan Dark Phoenix dari kesia-siaannya adalah babak ketiga yang cukup spektakuler. Setelah penantian yang lama, Dark Phoenix akhirnya menyajikan adegan yang jauh lebih inspiring daripada ending X;Men: Apocalypse. Ternyata reshoots yang dilakukan Fox untuk menyelamatkan film ini memang benar-benar menyelamatkan film ini. Menyaksikan para mutan bahu membahu melawan Vuk dan kroni-kroninya ternyata sangat menghibur.

Dark Phoenix memang bukan film superhero yang jelek-jelek amat. Dibandingkan dengan Apocalypse, film ini menurut saya terasa lebih koheren dan jauh lebih enak dinikmati. Tapi sebagai penutup X-Men generasi ini, Dark Phoenix harusnya bisa mengepakkan sayapnya sebelum terbakar. Untungnya, seperti phoenix, sepertinya franchise ini akan bangkit lagi dari abunya.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International. (dal/dal)

Hide Ads