'John Wick Chapter 3: Parabellum': Jangan Kasih Kendor, Mas John Wick

'John Wick Chapter 3: Parabellum': Jangan Kasih Kendor, Mas John Wick

Candra Aditya - detikHot
Sabtu, 18 Mei 2019 13:23 WIB
Foto: Dok. Lionsgate
Jakarta - Jilid ketiga serial 'John Wick' tidak main-main. Dengan subjudul Parabellum, 'John Wick' yang ketiga ini melaju secepat kuda yang ditunggangi Keanu Reeves di jalanan New York. Film ini dibuka langsung tanpa basa-basi. Melanjutkan dari film sebelumnya John Wick (Keanu Reeves) sekarang harus menyelamatkan dirinya dari semua pembunuh bayaran yang mengincar dirinya demi 14 juta dollar sebagai hadiah.

Pertama kali kita bertemu dengan John Wick, ia hanya seorang mantan pembunuh yang sungguh mencintai istrinya. Sepeninggal istrinya, tugas John Wick hanya mengurusi anjingnya. Ketika si anjing dibunuh oleh penjahat, John Wick tidak mempunyai pilihan lain selain rehat dari pensiunnya dan kembali melakukan hal yang sangat ahli ia lakukan: membunuhi orang.

Ternyata aksi rehat dari pensiun ini mengakibatkan banyak hal. Di film keduanya, mobilnya dicuri yang akhirnya membawa John Wick ke lebih banyak permasalahan. Salah satunya adalah aksi John Wick membunuh Santino (Riccardo Scarmarcio) di Continental Hotel, sebuah tempat netral di New York dimana para pembunuh bayaran dilarang keras melakukan "pekerjaan" mereka. Akibatnya John Wick langsung mendapatkan label "excommunicado". Yang artinya nyawanya sekarang menjadi hadiah bagi para pembunuh bayaran yang ada di seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'John Wick Chapter 3: Parabellum': Jangan Kasih Kendor, Mas John WickFoto: Dok. Lionsgate


High Table, organisasi yang "menaungi" para penjahat-penjahat ini ternyata tidak beroperasi khusus di New York saja. Ternyata dia ada dimana-mana. Bahkan ketika John Wick akhirnya bisa sampai ke Casablanca atas bantuan The Director (Angelica Huston), para pembunuh High Table tetap mengejarnya. Dengan bantuan Sofia (Halle Berry), John Wick akhirnya tahu bagaimana cara menebus kesalahannya. Masalahnya adalah bagaimana cara melakukan misi terbarunya kalau semua orang kini mengincar nyawanya.

Serial John Wick adalah alternatif menarik bagi Anda para pecinta action yang suka dengan kekerenan dan gaya James Bond yang suave tapi gaya brutalnya seperti dua film The Raid dan konspirasi ala serial Bourne. Campuran elemen-elemen itu ternyata menjadikan serial ini menjadi menarik. Jilid keduanya memang agak membuat John Wick terasa seperti dÊjà vu, tapi ternyata penulis skripnya (Derek Kolstad, Shay Hatten, Chris Collins, Marc Abrams) dan sutradara Chad Stahelski tahu bagaimana membuat penggemar John Wick betah dan tetap ingin menonton John Wick John Wick lainnya begitu end credits diputar.

Secara plot, Parabellum dengan baik berhasil membuat dunia John Wick menjadi lebih kaya. Mitologi High Table dan bagaimana organisasi ini berjalan membuat John Wick menjadi lebih punya kepribadian. Hampir semua karakter-karakternya, meskipun baru nongol di film ini seperti The Director (mantan guru John Wick ketika masih muda) atau pun The Adjudicator (Asia Kate Dillon), memberikan kesan yang mendalam sehingga kita sebagai penonton tetap ingin menyaksikan mereka. Karakter-karakter dalam John Wick, dari The Bowery King (Laurence Fishburn), Sofia sampai Winston (Ian McShane) mempunyai fungsi yang jelas dengan kepribadian yang menarik untuk dibahas. Kita tidak kebingungan dengan siapa dan fungsi mereka dalam dunia John Wick tapi pembuatnya tetap memberikan sedikit misteri yang sangat menarik untuk dieksplor di jilid-jilid berikutnya.

'John Wick Chapter 3: Parabellum': Jangan Kasih Kendor, Mas John WickFoto: Dok. Lionsgate


Ekspansi dunia John Wick inilah yang akhirnya membuat Parabellum menjadi lebih kuat dibandingkan jilid keduanya. Dan membuat penonton langsung mendukung si karakter utama sepenuhnya. Yang tentu saja membuat kita semua jadi menginginkan jilid keempatnya dengan segera. Dengan visual yang fantastis (warna-warnanya sungguh luar biasa) dari sinematografer dan Laustsen, Parabellum adalah film aksi dengan sekuens aksi paling luar biasa yang bisa Anda dapatkan sekarang.

'John Wick Chapter 3: Parabellum' bisa jadi adalah film aksi terbaik tahun ini. Tim fighting choreographeri film ini dengan luar biasanya memberikan penonton berbagai macam adegan aksi yang tak berkesudahan dari awal sampai akhir film tanpa membuat penonton bosan sedikit pun.

Ada adegan John Wick solo di perpustakaan, diserang berbagai assassins dan harus menggunakan berbagai macam beling sebagai senjata, menggunakan kuda sambil terus tempur, menggunakan motor dan terus tempur, jungkir balik dan perang bersama anjing sampai akhirnya dikepung oleh para pembunuh yang menggunakan rompi anti peluru canggih. Semuanya ada di Parabellum dan tiap sekuens akan membuat Anda tersenyum lebar dan berteriak-teriak kesenangan.

Film ini tidak akan sampai ke level ini jika tidak dimainkan oleh Keanu Reeves. Banyak orang menganggapnya sebagai aktor yang buruk karena ekspresi wajahnya sangat datar dan dia seperti manusia yang tidak mempunyai emosi tapi hal tersebut justru menjadi senjata. Sungguh menyenangkan sekali melihat seorang aktor yang sangat berkomitmen dengan pekerjaannya terlihat bersungguh-
sungguh memainkan peran ini.

John Wick adalah Keanu Reeves. Setiap pukulan, tendangan, tembakan, tusukan dan loncatan terasa begitu nyata karena Keanu Reeves berhasil mengantarkan kita ke dunia John Wick dengan baik. Kecuali Anda benci film action yang sungguh memuaskan, tidak ada alasan bagi Anda untuk melewatkan 'John Wick Chapter 3: Parabellum'. 130 menit Anda tidak akan terbuang sia-sia.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.

(wes/wes)

Hide Ads