Namun bagaimana dengan toko buku alternatif?
Jika ditelisik, toko buku alternatif dan indie sebagian besar berada di selatannya Jakarta. Di kawasan Pasar Santa ada POST, Transit Bookstore, hingga Gueari Galeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kawasan Kemang ada Aksara yang menjadi pusat komunitas dan namanya sudah melegenda. Masih di Jakarta Selatan, juga ada Kios Ojo Keos ciptaan vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud.
Pendiri POST Santa, Teddy Kusuma, menuturkan seharusnya ada lebih banyak ruang alternatif lainnya.
"Sebetulnya ini masih menjadi PR dan harapan di Hari Buku Nasional, semakin banyak ruang-ruang atau toko buku alternatif di Jakarta makan akan ada lebih banyak buku lagi yang dekat dengan masyarakat," tuturnya ketika dihubungi detikHOT.
Baca juga: Menjamurnya Toko Buku Indie di Jakarta |
Ruang-ruang kreatif tersebut, tentu saja bakal menghidupkan dialog yang positif. "Dengan adanya ruang diskusi, buku-buku yang dikeluarkan oleh penerbit independen akan terus terawat dalam jangka waktu lama," kata Teddy.
Sintia Astarina juga menuturkan melalui toko-toko buku alternatif, mereka bisa berjejaring dengan penerbit yang tidak banyak diketahui pembaca.
"Toko buku indie juga bisa jadi tempat kumpul para pencinta literasi juga. Makanya waktu aku mampir ke toko buku indie di Jakarta, aku seneng banget bisa dapat kenalan atau rekomendasi buku baru berkat ngobrol-ngobrol sama orang-orang di sana," tukasnya.
(tia/dar)