Publik dihebohkan oleh Opick usai membawa sehelai rambut Nabi Muhammad SAW dari Turki. Apalagi banyak masyarakat yang tak percaya, dan menganggap Opick terlalu berlebihan karena membawa sehelai rambut Rasulullah SAW.
Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan asal maupun manfaat sehelai rambut tersebut.
"Kalaupun iya itu rambut Nabi, lalu untuk apa? Pertanyaannya untuk apa? Kalau baju, sandal, serban, dan sejenisnya bisa dilihat aspek budayanya. Nah, rambut untuk apa? Ya Nabi mengatakan, 'Aku tidak mewariskan apa-apa kecuali Alquran dan As-Sunnah.' Yang penting itu bukan rambut atau warisan fisik Nabi, tapi Alquran dan As-Sunnah," ujar Yunahar, pada Kamis (9/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Opick pun angkat bicara akan hal itu. ia menjelaskan bahwa tak ada pertentangan dengan pihak MUI. Bahkan Opick sepakat dengan statement Yunahar Ilyas bahwa yang patut diwariskan Nabi Muhammad adalah Alquran dan Sunnah.
![]() |
Di sisi lain, Opick telah menerima amanah untuk menjaga helai rambut Nabi Muhammad SAW tersebut dari Dewan Ulama Thariqah Indonesia (DUTI). Ada pernyataan resmi dari Dewan Ulama Thariqah Internasional dan Indonesia menitipkan rambut suci tersebut kepada Opick.
1. Opick sudah merupakan anggota pengurus. (Dewan Ulama Thariqah Internasional) DUTI.
2. Opick telah berjanji serta bertekad kuat untuk mensyiarkan rasa cinta dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW melalui kehadiran rambut suci ini di tengah-tengah ummat nantinya.
3. Opick bersedia dan mematuhi segala ketentuan yang telah disepakati Dewan Ulama Thariqah Internasional dalam menjaga dan merawat rambut suci sekaligus menjalankan adab dan etika dalam penjagaan rambut suci Nabi Muhammad SAW, sejalan dengan aqidah ahlusunnah wal jamaah serta sesuai tuntunan Al Qur'an dan Hadist.
Amanah yang mendekat kepada Opick bersifat hanya seumur hidup, akan tetapi bila dikemudian hari keberadaan rambut suci ini tidak terjamin keamanan dan perawatannya maka Dewan Ulama Thariqah Indonesia, berhak untuk menarik kembali titipan rambut suci tersebut dan dikembalikan kepada pemegang ammanah utama yakni Dewan Utama Thariqah Internasional di Istanbul Turki.
Opick juga membuka kesempatan bagi publik yang ingin melihat langung helaian rambut Nabi Muhammad SAW di kediamannya. Namun Opick memperingatkan masyarakat bahwa rambut tersebut bukan sebagai bentuk berhala yang disembah-sembah.
"Kalau ingin untuk melihat rambut Nabi bisa datang langsung ke rumah saya. Ajak keluarga juga boleh, ya asal konteksnya tidak berhala, karena ini rambut Nabi Muhammad," ujar Opick usai memberikan kesempatan awak media berziarah.
Tonton juga: Rambut Nabi Dipertanyakan MUI, Ini Jawaban Dewa Ulama Thariqah