Di era tersebut, bukunya lalu diterbitkan oleh Pustaka Jaya di tahun 1983. Puisi-puisi di dalamnya ditulis saat sang penyair berusia 20 tahunan.
Uniknya 'Sajak Sikat Gigi' ditulis menggunakan gaya karikaturis, lucu, satire, dan lantang menyuarakan kritik bagi Orde Baru. Editor Senior bidang sastra Gramedia Pustaka Utama (GPU) mengungkapkan alasan penerbitan kembali karya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menerbitkan kembali Sajak Sikat Gigi, agar pembaca puisi kita, terutama pembaca muda, dapat menengok ataupun mempelajari kembali salah satu manuskrip puisi Indonesia brilian ini," ujarnya dalam keterangan yang diterima detikHOT, Kamis (2/5/2019).
Mirna pun melanjutkan, "Kami sekaligus ingin menunjukkan kepada para penyair baru bahwa puisi Indonesia itu kaya dengan berbagai elemen dan gaya, sehingga tidak ada alasan untuk takut untuk bereksplorasi atau berkreasi menggunakan gaya penulisan apapun."
Peluncuran buku 'Sajak Sikat Gigi' diluncurkan di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin hari ini. Disertai pembacaan musikalisasi dan visualisasi yang dibawakan Iga Massardi, Kunto Aji, Sir Dandy, Endah N Rhesa, Vira Talisa, dan Sal Priadi.
Yudhistira ANM Massardi dikenal pembaca buku Indonesia sebagai penulis trilogi novel 'Arjuna Mencari Cinta' (1977), 'Arjuna Mencari Cinta Part II' (1981), dan 'Arjuna Wiwahahaha...!' (1984). Selain novel, ia juga menulis naskah sandiwara, kumpulan cerpen, puisi, skenario film, dan beberapa buku non-fiksi lainnya.
Buku puisi 'Perjalanan 63 Cinta' (2017) terpilih dalam 16 besar dalam kompetisi Yayasan Hari Puisi. Dua buku terbarunya adalah buku puisi 'Luka Cinta'. (tia/nu2)