Tepat tahun ini, Teater Gandrik merayakan hari jadi yang ke-36. Secara spesial pementasan pun digelar di lokasi yang lebih megah serta berkapasitas lebih banyak ketimbang gedung-gedung pertunjukan lainnya.
Sepanjang perjalanan Teater Gandrik sudah banyak lakon yang dimainkan. Dari anggota yang ada 9 orang, menurut cerita Butet Kartaredjasa sekarang tinggal 6 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah gugur 3 orang dan bergabung ada anak-anak muda. Mereka sudah berproses dalam beberapa lakon dan kami mencoba membagikan pengetahuan dan pengalaman pada mereka, termasuk semacam ideologi dari kesenian kami," tutur Butet ketika berbincang dengan awak media di Ciputra Artpreneur, Selasa (23/4/2019).
Teater Gandrik memiliki tradisi mbethethi atau diskusi, menggali, dan menginterpretasi naskah. Hal itu yang yang dilakukan terhadap naskah 'Para Pensiunan 2049'.
![]() |
"Kawan-kawan Gandrik sudah terbiasa, disesuaikan konteksnya. Itu hal yang biasa, itulah yang membedakan kami dengan kelompok lain. Terlatih dalam situasi apapun," tuturnya.
"Karena naskahnya agak sensitif sehingga buat kami paranoid dan membongkar naskah," lanjut Butet lagi.
![]() |
Untuk pertunjukan 'Para Pensiunan 2049' di Ciputra Artpreneur, Teater Gandrik berharap agar bisa memunculkan segmentasi penonton baru. "Yang belum pernah nonton Gandrik, siapa tahu senang dan pentas di sini punya audiens baru, punya umat baru," tukas Butet.
'Para Pensiunan 2049' akan pentas di Jakarta selama 2 kali pada 25 dan 26 April 2019 pukul 20:00 WIB di Ciputra Artpreneur Theater. (tia/doc)