Selain itu, di kategori pionir ada penulis asal Jamaika Marlon James. Dia sukses menerbitkan 4 novel dan salah satu karyanya meraih Man Booker Prize 2015 lewat 'A History of Seven Killings'.
Dilansir dari Majalah TIME, testimoni yang ditulis oleh novelis Salman Rushdie menceritakan perjumpaannya dengan Marlon James.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bertemu Marlon James ketika saya mewawancarainya tentang 'A Brief History of Seven Killings' di perpustakaan umum New York. Pekerjaan dia membuat saya terkesan," tulis Salman Rushdie seperti dikutip detikHOT.
"Novel ini menghadirkan ambisius yang tak main-main dalam judulnya. Tidak singkat, bukan sejarah, dan tidak mengandung tujuh tapi ratusan pembunuhan. Serta berputar-putar dalam upaya kasus pembunuhan Bob Marley dan novelnya memenangkan Man Booker Prize," lanjutnya.
Gara-gara novel tersebut, suara Marlon James menjadi hal yang terpenting dari generasi sastra, hak-hak gay, dan apapun yang ada dalam pikirannya. Sebelumnya Marlon James telah merilis karya lainnya.
Yakni 'Black Leopard', 'Red Wolf' yang merupakan volume pertama dari trilogi yang menjanjikan, dan konsep novelnya seperti JRR Tolkien, George RR Martin, dan Black Panther. "Tapi ini sangat asli, bahasa yang ditulisnya mendapat kekuatan, imajinasinya kuat. Marlon James adalah seorang penulis yang wajib dibaca," tulis Salman Rushdie.