'Hotel Mumbai' Dikritik karena Terlalu Realistis, Sutradara Buka Suara

'Hotel Mumbai' Dikritik karena Terlalu Realistis, Sutradara Buka Suara

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Rabu, 10 Apr 2019 13:27 WIB
Foto: Hotel Mumbai (dok. IMDB)
Jakarta - 'Hotel Mumbai' menjadi salah satu film wajib tonton di antara film-film besar lain seperti 'Us' dan 'Shazam!'. Namun di antara komentar positif soal tema yang diambil dan peran Dev Patel, film ini juga mendapatkan kritikan karena dianggap terlalu realistis.

Film yang disutradarai Anthony Maras ini memfokuskan diri pada kisah serangan teroris di Mumbai pada 2008 silam. 'Hotel Mumbai' tak hanya menunjukkan perspektif dari para korban, namun juga dari para pelaku penembakan.

Kekerasan di film ini dinilai terlalu intim, realistis, bahkan kemungkinan bisa membuat penonton merasa kurang nyaman. Sejumlah kritik bahkan menyebut film ini mengeksploitasi sebuah tragedi demi tontonan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Anthony Maras sama sekali tak setuju dengan kritik tersebut. Dikutip dari Refinery29, Rabu (10/4) sang sutradara mengaku ingin membuat cerita yang sesuai dengan kisah para penyintas.

"Semua orang jelas berhak atas pendapat mereka masing-masing. Namun kami hanya mencoba membuat film yang sesuai dengan kisah-kisah para penyintas, dan inilah yang sebenarnya mereka alami," ungkap Anthony.

"Ada banyak seni, sastra, dan film tentang perang dan situasi-situasi sulit lainnya. Jika kita ingin menyensor dan tak membahas topik-topik ini, ya tidak apa-apa. Tapi aku berpendapat bahwa sinar matahari adalah disinfektan terbaik, dan bahwa kita, sebagai manusia, harus menghadapi isu ini secara langsung karena mereka tak akan hilang," tegasnya.

(dal/nkn)

Hide Ads