Film yang disutradarai Anthony Maras ini memfokuskan diri pada kisah serangan teroris di Mumbai pada 2008 silam. 'Hotel Mumbai' tak hanya menunjukkan perspektif dari para korban, namun juga dari para pelaku penembakan.
Kekerasan di film ini dinilai terlalu intim, realistis, bahkan kemungkinan bisa membuat penonton merasa kurang nyaman. Sejumlah kritik bahkan menyebut film ini mengeksploitasi sebuah tragedi demi tontonan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua orang jelas berhak atas pendapat mereka masing-masing. Namun kami hanya mencoba membuat film yang sesuai dengan kisah-kisah para penyintas, dan inilah yang sebenarnya mereka alami," ungkap Anthony.
"Ada banyak seni, sastra, dan film tentang perang dan situasi-situasi sulit lainnya. Jika kita ingin menyensor dan tak membahas topik-topik ini, ya tidak apa-apa. Tapi aku berpendapat bahwa sinar matahari adalah disinfektan terbaik, dan bahwa kita, sebagai manusia, harus menghadapi isu ini secara langsung karena mereka tak akan hilang," tegasnya.