"Butet bisa dikatakan tokoh kunci (pementasan)," ujar sutradara pementasan 'Para Pensiunan 2049', Djaduk Ferianto, di Rumah Makan Bu Ageng Jalan Tirtodipuran No 13 Yogyakarta, Jumat (5/4/2019).
Pementasan 'Para Pensiunan 2049' akan digelar di dua tempat, yakni di Taman Budaya Yogyakarta pada 8-9 April dan di Ciputra Artpreneur Theater Jakarta pada 25-26 April 2019. Dalam pementasan ini Butet memerankan tokoh Doorstoot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di negara tersebut berlaku Undang-undang (UU) Pemberantasan Pelaku Korupsi yang secara konstitusional mengharuskan siapa pun yang mati memiliki SKKB. UU itu memang sengaja dibuat supaya para koruptor jera.
Karena terkenal korup, Doorstoot tak mendapatkan SKKB. Akhirnya berbagai upaya dilakukannya untuk mendapatkan SKKB. Seperti membujuk, menjebak, menyuap penjaga kubur, hingga berupaya mempengaruhi KPK.
"Pokoknya bagaimana caranya dapat SKKB. Minta ke KPK segala macam, KPK di sini namanya Komisi Pertimbangan Kematian. (Doorstoot mencoba) mempengaruhi KPK," jelas Djaduk.
![]() |
Terkait pementasan ini, lanjut Djaduk, berbagai opsi disiapkannya agar Butet tetap bisa memerankan tokoh Doorstoot secara maksimal. Seperti dengan mengedit beberapa dialog Doorstoot di pementasan.
"Kemudian aspek blocking yang banyak jalan dikurangi. Jadi menarik malahan, ketika dia (Butet seharusnya memerankan tokoh) banyak jalan sekarang hanya duduk," ungkapnya.
Kini kondisi kesehatan Butet disebut Djaduk kian membaik. Butet juga sudah mulai berolahraga di pagi hari. Walaupun Butet siap tampil, namun Djaduk tetap menyiapkan opsi terakhir bila sang pemeran utama batal tampil.
"Opsi terakhir kalau tiba-tiba Butet tidak bisa apa-apa saya yang harus gantiin (peran) Butet (sebagai Doorstoot). Tapi dengan catatan hapalannya pasti remuk-redam, wong (pementasannya) tinggal beberapa hari," tutupnya.
(ush/nu2)