Kehamilan Tasya Kamila sudah besar. Seiring dengan kehamilannya yang makin besar, ada bagian tubuh yang ikut membesar, salah satunya jari.
Dilihat dari Instagram Stories Tasya, Minggu (24/3/2019) sang suami sedang berusaha untuk mengeluarkan cincin dari jari manis tangan kanan Tasya. Randi, berusaha mengeluarkan cincin tersebut dengan benang.
Benang tersebut diikatkan di jari, dikaitkan ke cincin, dan ditarik oleh Randi. Tasya pun terdengar berteriak tapi cincin tersebut tetap tak bisa dikeluarkan, justru benang terputus.
Cara kedua, Randi menggunakan tali kain. Randi pun cukup khwatir melihat jari sang istri yang makin membengkak.
"Allahuakbar, sakit nggak yang?" tanya Randi.
"Oh my God sakit juga lumayan. Aku bisa tahan kok tapi. Kamu sudsh benar belum sih melakukannya?" jawab Tasya.
"Sakit apa gimana?" tanya suaminya lagi.
" Sakit, sakit tapi nggak apa-apa as long as it," jawabnya dan Tasya kembali berteriak karena cincin tak bisa dikeluarkan juga.
Tasya menceritakan rasa sakitnya kepada Randi seperti orang melahirkan. Rasa sakitnya lebih terasa di kulitnya.
Melihat jari istrinya semakin membiru, Randi pun mulai tak tega. Dia memperlihatkan jari manis Tasya yang makin membengkak.
"Mulai sekarang darah kamu sudah nggak jalan nih yank. Ini sudah ungu," ucap Randi.
Tasya pun memperlihatkan jarinya yang sangat membengkak. Mereka pun memutuskan untuk ke rumah sakit jika dalam 2 jam bengkaknya tak mereda.
"Dari nggak kenapa-kenapa malah jadi gini. Kalau bengkaknya nggak sembuh-sembuh dalam 2 jam kita ke RS," tulis Tasya.
Akan tetapi, Tasya masih memperlihatkan wajahnya yang santai dan tetap tersenyum. Keduanya masih menghadiri undangan pernikahan.
Sepulang dari menghadiri undangan, Tasya kembali mencoba meredakan bengkaknya dengan merendam jari ke air dingin dan baby oil. Pertama Tasya kembali memutar cincin dengan pita sampai tanpa alat bantu apapun, cara itu juga gagal dan makin bengkak.
Dilihat dari Instagram Stories Tasya, Minggu (24/3/2019) sang suami sedang berusaha untuk mengeluarkan cincin dari jari manis tangan kanan Tasya. Randi, berusaha mengeluarkan cincin tersebut dengan benang.
Benang tersebut diikatkan di jari, dikaitkan ke cincin, dan ditarik oleh Randi. Tasya pun terdengar berteriak tapi cincin tersebut tetap tak bisa dikeluarkan, justru benang terputus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara kedua, Randi menggunakan tali kain. Randi pun cukup khwatir melihat jari sang istri yang makin membengkak.
"Allahuakbar, sakit nggak yang?" tanya Randi.
"Oh my God sakit juga lumayan. Aku bisa tahan kok tapi. Kamu sudsh benar belum sih melakukannya?" jawab Tasya.
"Sakit apa gimana?" tanya suaminya lagi.
" Sakit, sakit tapi nggak apa-apa as long as it," jawabnya dan Tasya kembali berteriak karena cincin tak bisa dikeluarkan juga.
Tasya menceritakan rasa sakitnya kepada Randi seperti orang melahirkan. Rasa sakitnya lebih terasa di kulitnya.
Melihat jari istrinya semakin membiru, Randi pun mulai tak tega. Dia memperlihatkan jari manis Tasya yang makin membengkak.
"Mulai sekarang darah kamu sudah nggak jalan nih yank. Ini sudah ungu," ucap Randi.
Tasya pun memperlihatkan jarinya yang sangat membengkak. Mereka pun memutuskan untuk ke rumah sakit jika dalam 2 jam bengkaknya tak mereda.
"Dari nggak kenapa-kenapa malah jadi gini. Kalau bengkaknya nggak sembuh-sembuh dalam 2 jam kita ke RS," tulis Tasya.
Akan tetapi, Tasya masih memperlihatkan wajahnya yang santai dan tetap tersenyum. Keduanya masih menghadiri undangan pernikahan.
Sepulang dari menghadiri undangan, Tasya kembali mencoba meredakan bengkaknya dengan merendam jari ke air dingin dan baby oil. Pertama Tasya kembali memutar cincin dengan pita sampai tanpa alat bantu apapun, cara itu juga gagal dan makin bengkak.