Setelah absen selama setahun, buku 'Septictank: Pengalaman Nyemplung ke Kolam Politik' bakal membuka pengalaman Pandji.
"Saya cerita tentang semua pengalam hidup terkait soal politik. Tentang membantu pemerintah, kementerian, dan melihat politik lebih dekat," tutur Pandji dalam sebuah video yang diupload Penerbit Bentang Pustaka, seperti dikutip detikHOT, Rabu (20/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam salah satu bab di buku tersebut, ia juga menceritakan mengenai politik praktis. Serta pengalaman mengikuti proses kampanye pemilihan Presiden Amerika. Ada tiga kampanye yang ia pantau sebagai bahan pembelajaran.
"Kampanye AS mulai menarik perhatiannya ketika Al Gore menolak kalah karena merasa dicurangi George W. Bush dalam Pilpres 2000. Lalu Barack Obama yang hadir dari ketiadaan, tetap secara ajaib bisa menang dalam pilpres dan menjadi Presiden ke-44 AS. #Septictank," tulis Bentang Pustaka.
Yang terbaru adalah proses kampanye Hillary Clinton dan Donald Trump. Di pertarungan tersebut, di media sosial tampaknya Hillary Clinton bakal menang, nyatanya tidak.
Lewat buku 'Septictank', Pandji berharap di tahun politik ini masyarakat Indonesia bakal sadar kalau suaranya penting.
"Dan lebih paham lagi bahwa tidak ada satu pun aspek di Indonesia yang tidak ditentukan dalam politik. Jadi nggak suka politik tidak apa-apa, tapi nggak peduli politik itu aneh. Moga-moga buku ini bisa jadi wawasan baru buat kalian," tukas Pandji.
'Septictank' merupakan buku ke-8 karyanya. Sebelumnya dia merilis 'Merdeka dalam Bercanda', 'Nasional.is.me', 'Berani Mengubah Juru Bicara', 'Menemukan Indonesia', 'Indiepreneur', dan 'Persisten'. (tia/nkn)