Memiliki ayah seorang sastrawan, Yudhistira ANM Massardi, Iga mengaku menjadi terbiasa dengan sajak-sajak berbahasa Indonesia.
Perbendaharaan katanya pun menjadi luas karena ia kerap membaca sajak ayahnya yang memiliki diksi tak biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika gue go public, orang merespons itu sebagai sesuatu yang aneh atau sesuatu yang beda gitu. Gue nggak pernah sadar itu sesuatu yang beda secara gue pribadi. Karena waktu kecil gue dilatih dengan bapak yang emang kaya gitu, semuanya dari bokap gue," sambungnya.
Kendati mendapatkan pengaruh besar dari ayahnya, namun Iga mengaku tidak pernah menunjukan lirik lagunya pada ayahnya.
Dari didikan sang ayah juga, Iga mengatakan dirinya jadi memiliki mental yang kuat.
"Oh tentu nggak (memperlihatkan lirik), dia tuh nggak pernah bilang lirik gue bagus, kecuali ke teman-temannya. Akhirnya mungkin ya, punya bokap yang kaya gitu, ya lo jadi punya mental yang beda. Jadi kaya ketika orang bilang, liriknya nggak bisa dipahami liriknya, ya gue dapet hal-hal kaya gitu keseharian," terangnya.