Presiden Direktur PT Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi menuturkan di awal penyelenggaraan pada 2016 lalu ada 2,5 juta buku yang dijual. "Kami akan kembali mendatangkan 5,5 juta buku dengan berbagai pembaharuan dan inovasi," ujarnya saat jumpa pers di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Dia pun menambahkan, "Saya tadi dikabarkan akan ada 100 kontainer buku yang datang. Baru datang 52 kontainer. Dari tim penyelenggara langsung menyiapkan satu per satu dari tempatnya di pelabuhan."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Digelar selama 12 hari non-stop, pihak penyelenggara menegaskan pengunjung tak usah khawatir buku akan habis. Pihak PT Jaya Ritel Indonesia sebagai penyelenggara di Indonesia selalu mengupayakan buku datang terus setiap harinya.
"Selalu yang terbaik buat pengunjung, tinggal 5 biji tidak akan kami jual begitu saja. Tidak pernah ada buku sampai sisanya nol. Para pengunjung jangan khawatir, di hari ketiga, kelima, dan kedelapan selalu datang kontainer buku baru," kata Uli.
Ia juga menuturkan sebagian buku yang dijual 80 persen adalah buku impor dan sisanya buku lokal. Sebagian besar pun buku yang dijual adalah buku anak.
"Semua buku ada, dari yang non fiksi, hobi, buku masak, biografi, sejarah, sport, dan yang lainnya juga ada. Parenting juga ada," tambahnya lagi.
Big Bad Wolf Books berdiri pada 2008 di Malaysia. Dengan penjualan buku yang sangat terjangkau, Big Bad Wolf Books memiliki misi untuk mengubah dunia dengan menggalakkan budaya membaca sejak dini dan menyediakan akses buku yang berkualitas.
"Dalam bidang literasi Indonesia masih terus berjuang untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia yang terbilang cukup rendah. Big Bad Wolf Books terus menyediakan akses buka yang baik dan salah satu inovasi di tahun ini adalah Buku Ajaib Little Hippo," pungkasnya. (tia/nkn)