"Ini aku dan perjuanganku. Album ini menceritakan kisahku," katanya kepada Billboard.
Ia menjelaskan bagaimana kesehatannya terus menurun hingga menginspirasi judul album tersebut. "Saya harus terima bahwa saya sedang sekarat," tuturnya.
Lavigne merasa pada saat itu seperti berada di bawah air dan tenggelam. Ia mencoba untuk terus terjaga meski begitu terengah-engah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari lagu pertama 'Head Above Water' memperlihatkan dengan jelas lirik dan nada suaranya begitu berat. Ini adalah versi Avril Lavigne baru yang belum kita dengar sebelumnya.
Lagu-lagu dengan nada power ballad memang bukan pertama kali dibawakannya. Ia punya berberapa katalog dengan musik serupa di album sebelumnya. Tapi album ini disajikan dengan lebih jujur.
Empat lagu pertama dengan kuat mengatur gaya keseluruhan album. Membuat kita terkejut dengan perbedaan yang disajikannnya.
Avril Lavigne menampilkan sebuah kepahitan, patah hati dan rasa sulitnya dengan jelas. Ia seperti mengisahkan betapa beratnya kisah selama enam tahun, termasuk perceraian dengan vokalis Nickleback Chad Kroeger pada 2015. Namun, yang paling menonjol dinyanyikan adalah pertarungannya dengan penyakit Lyme.
Lavigne diketahui berjuang melawan penyakit selama dua tahun terakhir. Ia pernah mengakui kepada People, hanya bisa terbaring di ranjang sepanjang waktu. Selama itu, ia hanya bisa meminum obat dan herbal.