Jelang hari pementasan yang tinggal 3 hari lagi, detikHOT berkesempatan melihat prosesi latihan 'Nyanyi Sunyi Revolusi'. Para pemain sedang berlatih di Gedung F, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta hari ini sejak siang tadi.
Adegan 'Nyanyi Sunyi Revolusi' dimulai dari masa kecil sosok Amir Hamzah yang kerap berlatih silat dan membaca buku. Amir Hamzah memang lahir dalam keluarga bangsawan Melayu Kesultanan Langkat. Ketika belajar di Solo, Amir memadu kasih dengan perempuan Jawa bernama Iliek Sundari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah kisah cinta keduanya, Sultan Mahmud yang merupakan paman Amir meminta dirinya pulang kampung. Ternyata Amir dijodohkan dengan Tengku Putri Kamaliah. Kisah cinta Amir dan Iliek terpaksa kandas.
Selama hampir dua jam lamanya, proses latihan berlangsung. Sutradara 'Nyanyi Sunyi Revolusi' Iswadi Pratama menuturkan persiapan pementasan kali ini sudah 85 persen.
"Sudah 85 persenlah. Setting, artistik, dan semuanya sudah siap karena kita pentas tinggal 3 hari lagi yah. Semua sudah siap," ujarnya saat diwawancarai detikHOT, Selasa (29/1/2019).
![]() |
"Kalau narator di awal akan biasa-biasa saja. Kami mau hadirkan sesuatu cerita adaptasi yang berbeda. Ada Amir Hamzah yang berbicara kepada penonton, ada kisah kasih Iliek Sundari dan Amir Hamzah dari sudut pandang Iliek, dan yang ketiga dari anak Amir Hamzah sendiri, Tengku Tahura," jelas Iswadi.
Dari situ, cerita 'Nyanyi Sunyi Revolusi' menjadi tak biasa. Dia dan tim Titimangsa Foundation lainnya pun berharap pementasan ini bakal menyajikan dan kembali mengangkat sosok Amir Hamzah yang berjasa bagi Indonesia.
"Semoga penonton bisa memahami jalan cerita 'Nyanyi Sunyi Revolusi' yang akan kami pentaskan akhir pekan ini. Dan juga lebih kembali mengenal sosok Amir Hamzah," pungkasnya. (tia/ken)