"Saya merinding kalau dengar suara sirine, masih trauma ya bisa dibilang gitu," tutur Ifan saat ditemui di rumah mertuanya, Jalan Yos Sudarso, Jumat (28/12/2018).
Tidak hanya suara sirine, Ifan juga mengaku trauma dengan panggung, alat musik bahkan memegang mic tanpa kehadiran saudara sepanggungnya. Dirinya belum mau memikirkan ke depan bakal solo karier atau seperti apa. Pasalnya, saat ini Ifan masih menyusun hatinya yang rapuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, lanjut Ifan, hikmah apa yang diambil dari kejadian bencana tsunami di Tanjung Lesung, Banten pada Sabtu (22/12) lalu, ia belum mengetahuinya.
"Saya belum dapat hikmah dari kejadian itu, gimana ya kejadiannya sangat 'menyobek-nyobek' hatiku, banyak orang meninggal itu yang bikin sedih," tukasnya.
Sebab saat kejadian itu, sebenarnya dirinya ingin menyiapkan kejutan untuk ultah sang istri yang jatuh pada tanggal 23 Desember. Ifan pun mengajak adik kembarnya bersama istri dan keponakannya, serta beberapa saudara lain. Naasnya, saat kejadian, istri dan bibi pengasuh keponakannya meninggal dunia.
"Sebenarnya saya juga bingung kenapa harus istri saya yang kena gitu," ujarnya sambil menghembuskan nafas panjang.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui kisah Ifan Seventeen yang masih trauma dengan panggung di sini:
Ifan pun mengaku banyaknya doa dan dukungan dari semua teman-teman memberikannya semangat untuk tetap melanjutkan hidup.
"Karena kejadian ini benar-benar menyobek-nyobek hatiku, hancur banget. Saya mau recovery dulu, menenangkan diri di rumah keluarga Ponorogo jauh dari hingar bingar. Nanti kalau saya sudah siap baru saya kembali," pungkas dia. (dar/dar)