Dia mengatakan saat terseret arus tsunami, Ifan hampir menyerah. Bahkan Ifan sudah pasrah jika memang ajalnya sampai di situ.
"Pas kena gulungan banyak yang nyelemein kepalanya, wajar karena saling menyelamatkan diri. Sempat dia bilang berpikir 'ya Allah saya nggak kuat lagi'. Dia sempat kesangkut besi nggak bisa kebuka," cerita Riedhan ditemui usai pengajian di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/12/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat tersangkut besi, Ifan makin yakin kalau ajalnya sudah dekat. Akan tetapi keajaiban datang saat besi tersebut tiba-tiba terbuka.
"Pas dia berpikir 'ya Allah mungkin ini ajal saya', tiba-tiba kelepas besinya. Tiba-tiba dia sudah di tengah laut, Ada hardcase alat dia pegangan di situ dengan tiga orang lainnya," ungkapnya.
"Tiga yang lain bilang kalau ada yang tenggelam jangan pegang badan, yang ada nanti kita bisa meninggal semua. Dari keadaan masih ramai banyak yang teriak dan minta tolong, sampai akhirnya sepi dan meninggal semua yang ada di situ. Satu setengah jam sampai dua jam dia berenang sampai ke daratan," cerita Riedhan.
Bencana tsunami itu sudah merenggut nyawa tiga personel Seventeen dan istri Ifan 'Seventeen'. Selain itu istri Ade Gingsul, Aa Jimmy, istri, dan dua anaknya yang ada di lokasi juga menjadi korban meninggal.
Tonton video: Cerita Ifan Seventeen Terkatung-katung di Laut Selama 2 Jam
(pus/ken)