'Aruna & Lidahnya' sukses mendapatkan perhatian, tak hanya dari negara sendiri, namun juga dunia perfilman internasional. Seperti saat ini, film yang diadaptasi dari buku milik Laksmi Pamuntjak tersebut ikut diputar di ajang International Film Festival & Awards in Macau 2018.
Film tersebut diputar di salah satu studio di Macau Cultural Centre pada Rabu (12/12) lalu. Dan ternyata, 'Aruna & Lidahnya' mendapatkan sambutan yang sangat meriah dari para penonton yang kala itu memenuhi kursi-kursi di studio.
Namun, prestasi 'Aruna & Lidahnya' tak hanya sampai di sana. Film yang dibintangi Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Oka Antara, dan Hannah Al Rashid tersebut memenangkan dua piala dari sembilan nominasi yang diraih di Piala Citra FFI 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah 'Aruna & Lidahnya' mendapatkan sorotan internasional hingga memenangkan penghargaan, Edwin pun mengungkap rencana selanjutnya dalam dunia perfilman. Ia mengaku terus mencoba untuk mengeksplor segala genre dan mencoba untuk tak mengulang hal yang sama.
"Saya sebagai pembuat film mencoba untuk nggak bikin yang sama. Saya suka film macam-macam. Kalau dulu film remaja, sekrang dewasa. Dramanya beda, challenge untuk menampilkan performance juga beda," lanjutnya.
"Jadi saya berharap bisa terus bikin film dan nggak mengulang hal yang sama. Mungkin ada garis merahnya, tapi saya nggak mendesain itu. Semoga ditemukan sendiri sama penonton," jelas Edwin.
Dan saat ini, Edwin sedang dalam proses menyelesaikan proyek film terbarunya. Ia berencana membuat film yang diadaptasi dari novel Eka Kurniawan bertajuk 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas'.
"Saya sedang mempersiapkan film berdasarkan buku Eka Kurniawan, 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' yang punya adegan 'kick ass', bukan cuma dari segi adegan aksi tapi juga situasi mistis, menyeramkan yang berdasarkan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Adegan 'kick ass' semacam itu kemungkinan akan muncul," pungkasnya tanpa membeberkan lebih dalam.