Melihat Perjalanan 20 Tahun Coldplay dari Kacamata Sang Sutradara

Melihat Perjalanan 20 Tahun Coldplay dari Kacamata Sang Sutradara

Devy Octafiani - detikHot
Kamis, 15 Nov 2018 11:09 WIB
Foto: Kevin Winter/Getty Images
Jakarta -

Coldplay merilis film dokumenter tentang perjalanan karier mereka selama 20 tahun. Dokumenter ini menjadi karya baru dari band yang dipimpin Chris Martin sang vokalis setelah melalui serangkaian tur.

Ada sekelumit testimoni dari sang sutradara yang juga rekan personel band ini, Mat Whitecross di balik kisah yang bergulir dalam film.

Testimoni yang dikemas dalam klip eksklusif itu memperlihatkan penampilan para personel melakukan jamming ketika drummer Will Champion bergabung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bertemu mereka dalam beberapa jam setelah tiba di London untuk memulai kuliah," kata Whitecross kepada NME. "Kami semua tinggal di gedung yang sama, jadi saya pasti bertemu dengan mereka dalam beberapa jam pertama. Saya tidak tahu apakah Anda pernah dapat mengatakan dengan pasti, dari momen itu saya pikir kami semua bisa mengatakan kami tertarik terhadap satu sama yang lain," tutur Whitecross.


Bicara soal kemunculan Coldplay, sang sutradara mengingat sang drummer Will Champion mengawali segalanya.

"Saya ingat Will yang akan selalu bermain gitar. Saat anda menyebut satu lagu hanya dia yang bisa memainkannya. Iaberasal dari keluarga yang sangat musikal. Ibunya memiliki latar belakang musik, dia bisa memainkan banyak instrumen dan seorang DJ," kisah Whitecross lagi.

Bersama gitaris Johnny Buckland, Chris Martin juga kerap menghabiskan waktu bersama.

Film ini menunjukkan awal mula yang cemerlang sekaligus kegelisahan yang dirasakan Chris Martin sebagai musisi. Dokumenter ini menampilkan bagaimana gugupnya Chris Martin saat pertama kali ia naik ke atas panggung.

Secara keseluruhan band ini bermain bagus, akan tetapi Chris Martin terlihat gugup. "Aku rasa ini menjadi bencana, karier kita akan hancur," ujar Chris Martin di potongan dokumenter tersebut.



Pasang surut kehidupan pribadi sang vokalis juga ditampilkan. Yakni mana kala Chris diterpa badai perceraian dari Gwyneth Paltrow.

Di sisi lain, Chris sendiri mengalami evolusi sebagai seorang vokalis yang berada di sisi terdepan Coldplay.

"Dengan band mana pun, di mana Anda sampai ke tahap yang telah mereka tempuh selama 20 tahun, Anda mungkin telah berasumsi bahwa itu semua adalah kesimpulan yang terkesan biasa saja. Ketika saya mulai membuat dokumenter untuk Oasis, orang-orang bertanya 'Oh, benarkah? Mengapa?. Apa yang diharapkan adalah mereke diingatkan mengapa mereka menyukai band ini," tutur Whitecross.

Whitecross menyimpulkan dokumenter ini menjadi tak hanya sekadar kisah perjalanan sebuah band. Akan tetapi ia menggambarkan bagaimana jatuh-bangun Coldplay dalam menghadapi kepopuleran dan badai yang menimpa mereka di tengah kesuksesan yang mereka raih.

"Kita hidup di masa yang sangat sulit dan bermasalah, tetapi ada banyak hal yang harus dirayakan. Ini adalah kisah tentang cinta dan persahabatan. Ayah Chris mengatakan kepadanya untuk tidak pernah menyerah, dan itulah yang sebenarnya tentang film ini. Ada banyak hal yang terjadi di dunia tetapi Anda bisa melawannya bersama. Ada lebih banyak yang menyatukan kita daripada memecah belah kita," pungkas Whitecross.

(doc/nu2)

Hide Ads