Terpilihnya Marsha Timothy sebagai Nyai Ontosoroh bukan tanpa sebab. Menurut produser 'Bunga Penutup Abad', Happy Salma, Marsha Timothy dianggap mampu memberikan energi dan warna terbaru sebagai Nyai Ontosoroh.
"Setiap orang punya karakter dan energi yang berbeda. Dan saya melihat energi Nyai Ontosoroh di Marsha Timothy. Dari hasil latihan sejak bulan Juli, sudah saat terlihat," ujar Happy ketika diwawancarai di Gedung Nyi Ageng Serang, kawasan Jakarta Selatan, Selasa (13/11) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marsha memang latihan lebih lama dibandingkan para pemain lainnya. Menjadi seorang Nyai Ontosoroh, diakui Happy, tidaklah mudah.
"Hapalannya ada banyak, bahasanya tidak mudah, dan butuh stamina yang tinggi. Disiplin yang tinggi juga. Saya melihat itu di Marsha Timothy, terbukti Caca mau mati-matian latihan selama 4 bulan ini," lanjutnya.
Tonton video: Kerja Keras Marsha Timothy Perankan Nyai Ontosoroh
Apalagi dengan teknik latihan berlari selama 2 jam sambil menghapal naskah teater. Hal tersebut dilakukan agar staminanya kuat.
"Di panggung teater ini, dunia teater punya tolak ukur yang baik. Seorang aktor harus mampu menampilkan dedikasinya. Saya pribadi menikmati 'Bunga Penutup Abad' sebagai penonton, karena baru pertama kali ini jadi penonton," tukas dia.
Dalam tetralogi Buru, karakter Nyai Ontosoroh merupakan figur yang mempunyai pendirian yang kuat, ulet, dan pantang menyerah. Karakternya mampu melawan kekuasaan dalam konteks sejarah penjajahan.
Pementasan 'Bunga Penutup Abad' yang ketiga kalinya berlangsung pada 17-18 November 2018 di Teater Jakarta, kompleks TIM, Jakarta Pusat. (tia/nkn)