Artistik Lakon 'Mahabarata' Teater Koma Gunakan Teknik Seperti Film

Artistik Lakon 'Mahabarata' Teater Koma Gunakan Teknik Seperti Film

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 07 Nov 2018 18:03 WIB
Artistik Lakon 'Mahabarata' Teater Koma Gunakan Teknik Seperti Film Foto: (Agnes/detikHOT)
Jakarta - Teater Koma segera mementaskan lakon 'Mahabarata' yang diangkat dari kisah pewayangan. Pertunjukan yang bakal dimulai 16, memiliki tata artistik yang berbeda ketimbang produksi-produksi sebelumnya.

"Untuk tata artistiknya secara visual ini kolaborasi antara teknik pemanggungan teater dan produksi film," ujar penata artistik 'Mahabarata', Idries Pulungan saat jumpa pers di Sanggar Teater Koma, kawasan Bintaro, Rabu (7/11/2018).

Kalau di pementasan 'Gemintang' yang sarat cerita fiksi ilmiah dan animasi, maka di 'Mahabarata' sebanyak 90 persen penuh dengan multimedia. "Di sini nyaris 100 persen animasi dan multimedia," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Secara keseluruhan di lakon 'Mahabarata' ada 26 adegan yang harus divisualkan. Serta berinteraksi antara multimedia dengan pemain, pihak Teater Koma pun memiliki strategi-strategi artistik tertentu.

Artistik Lakon 'Mahabarata' Teater Koma Gunakan Teknik Seperti FilmArtistik Lakon 'Mahabarata' Teater Koma Gunakan Teknik Seperti Film Foto: (Agnes/detikHOT)


"Kita semua enjoy menggarap 'Mahabarata' ini. Kalau ada orang yang nanya, ini versi 'Mahabarata' yang mana? Ini versinya Nano Riantiarno, versinya Teater Koma yang kami dikasih ruang kreatif yang liar. Gabungan dari macem-macem," ujar Idries.

"Dongengnya Teater Koma yah," sambung produser Teater Koma, Ratna Riantiarno.



Dari sisi multimedia dan animasi, Teater Koma dibantu oleh Bulkini asal Bandung. "Kita menawarkan sesuatu yang berbeda ketimbang yang lain. Setiap pertunjukan punya strategi yang berbeda, di sini ada banyak perubahan karakter dari beberapa tokoh," timpalnya.

Pertunjukan 'Mahabarata: Asmara Raja Dewa' menceritakan tentang Sang Hyang Wenang yang menciptakan tiga dunia yaitu dunia atas, tengah dan bawah bersama seluruh penghuninya. Setelah Hyang Tunggal lengser kemudian dapuk kepemimpinan digantikan oleh Batara Guru.


(tia/srs)

Hide Ads