Salah satunya adalah Andre Septiawan asal Padang, Sumatera Barat. Di sela-sela penyelenggaraan UWRF, lulusan Sastra Inggris Universitas Andalas menceritakan mengenai ketatnya proses seleksi tersebut.
"Ini festival pembaca dan penulis pertama yang saya ikuti. Nggak nyangka, ternyata cerpen dan karya saya lainnya lolos seleksi yang diumumkan Juni lalu. Dikira nggak lolos," kata Andre saat diwawancarai detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti di awal saya tertarik dengan Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bahri, Heru Joni Putra," katanya.
Di UWRF 2018, dua puisi ciptaannya lolos seleksi. Puisinya bertajuk 'Dalam Perjalanan ke Bukittinggi' dan 'Pasar Malam'. Dua puisi yang menceritakan tentang kenangan dan keinginan masa kini.
Usai lolos seleksi di UWRF, buku kumpulan puisi ciptaannya diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) pada 15 Oktober lalu. Ada 78 puisi yang dibagi menjadi empat bagian yakni budaya, mitologi, agama, dan hal sekitar yang ada di masyarakat Minang Pariaman.
Salah satu judul puisinya 'Inyiak Pak Haji' menceritakan tentang foto ssorang kakek tua dari Pariaman yang kerap ada di rumah masakan Padang.
"Puisi saya yang itu mengkritik beda pandangan antara generasi sekarang dan yang dulu. Setelah buku ini, temanya akan ganti-ganti lagi," pungkasnya.
(tia/mau)