Anak Laki-laki Surya Saputra Alami Gangguan Mata Serius

Anak Laki-laki Surya Saputra Alami Gangguan Mata Serius

Desi Puspasari - detikHot
Rabu, 17 Okt 2018 10:40 WIB
Foto: Noel/detikHOT
Jakarta - Tidak ada orang tua yang mau anaknya sakit atau kurang satu apapun saat lahir. Itu juga yang diinginkan oleh pasangan Surya Saputra dan Cynthia Lamusu.

Cynthia Lamusu melahirkan bayi kembar pada 21 November 2016. Proses melahirkan memang dipercepat meski kandungan Cynthhia baru berusia 33 minggu.

Ternyata lahir prematur memberikan efek pada salah satu anak Cynthia dan Surya Saputra. Anak laki-laki mereka, Bima mengalami gangguan mata yang cukup serius dan bisa mengakibatkan buta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"#BIMA kok Pakai Kacamata...? Itu Kacamata Gaya "an Aja Atau Kacamata Beneran..?" Semua Sudah Tau ya... Kalau @tatjanadanbima Terlahir Prematur di usia Kandungan saya baru 33 minggu (harusnya yg normal min 37 minggu ) Naaah.... bayi Prematur itu sangat Beresiko terkena ROP (Retinopathy of prematurity)," tulis Cynthia Lamusu pada akun Instagram anaknya, dilihat detikHOT, Rabu (17/10/2018).

Cynthia Lamusu juga menjelaskan tentang ROP atau retinopati prematuritas. Itu adalah gangguan mata yang berpotensi membutakan. Kondisi itu memang rawan terjadi pada bayi prematur dengan berat sekitar 1250 gram atau kurang.

Gangguan itu juga bisa terjadi pada bayi yang lahir sebelum minggu ke-31 kehamilan. Semakin kecil bayi ketika lahir, semakin besar kemungkinannya untuk terkena ROP.



"Gangguan ini-yang biasanya mengenai kedua mata-adalah salah satu penyebab paling umum dari kehilangan penglihatan pada usia dini dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan seumur hidup dan kebutaan. Bima dari Hasil screening Mata nya saat dia masih di Nicu dulu (screening dan Tindakan harus secepat cepatnya atau maksimal di bawah usia 2 bln) ternyata Kondisi Mata nya Terdiagnosa : AP ROP," ungkap Cynthia.

AP ROP sendiri adalah Retinopati Posterior Agresif Prematuritas. Itu adalah bentuk ROP yang parah dan langka. Perkembangannya akan sangat cepat ke stadium lanjut.



"Sebelumnya, AP-ROP disebut sebagai ROP tipe II atau ROP tipe terburu-buru. Jenis penyakit mata ini memiliki karakteristik sebagai berikut: lokasi posterior lebih; perkembangan pesat, daripada melalui tahap klasik 1-5; dan prognosis buruk meskipun terapi dini. AP-ROP umumnya terjadi pada bayi prematur (usia kehamilan [GA] ," jelas Cynthia Lamusu.


Simak Juga 'Sukses Bayi Tabung, Surya Saputra Ingin Nambah Momongan Lagi?':

[Gambas:Video 20detik]


(pus/wes)

Hide Ads