Lagu tersebut terinspirasi dari apa yang sering terjadi belakangan di dunia nyata dan maya. Menurut Aghan Sudrajat (bass) dan Wisnu Aji (vokal, gitar), ada banyak orang yang rela melakukan apa saja untuk terkenal.
"Bahkan sampai ngejual kehidupan pribadi mereka cuma buat kebutuhan promosi dan naikin nama. Entah itu mengumbar atau diumbar, playing victim atau membuat orang lain jadi victim. Cuma buat membuat bagus nama sendiri," tutur Wisnu dalam keterangan persnya.
Monkey to Millionaire menyebut lagu itu juga bisa untuk sindiran kepada banyak orang yang gila popularitas.
Dari segi musik, terdengar perubahan dari aransemen 'Envy' dengan lagu-lagu dari album sebelumnya. Lirik yang easy listening memang menjadi fokus Monkey to Millionaire di album selanjutnya.
"Kita ngerasain banget berkembang dari segi aransemen untuk lagu-lagu baru Monkey to Millionaire. Karena ternyata untuk membuat lagu ini terdengar sederhana dan catchy itu susah ya. Rasanya sudah lama sekali nggak ngelakuin hal itu," ujar Aghan. (dar/nu2)