Festival Seni Disabilitas Pertama di Indonesia Dibuka Malam Ini

Festival Seni Disabilitas Pertama di Indonesia Dibuka Malam Ini

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 12 Okt 2018 20:50 WIB
Foto: Tia Agnes/detikHOT
Jakarta - Festival Bebas Batas yang menjadi pameran seni disabilitas pertama di Indonesia dibuka malam ini. Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan yang meresmikannya di depan Gedung A, Galeri Nasional Indonesia.

Dalam sambutannya, Restu mengatakan program seni dan disabilitas sudah melaluu proses panjang. Dimulai pada 2017 lalu, Kemendikbud bersama Art Brut mulai memperlebar jangkauan.

"Tahun ini kami ke lima rumah sakit jiwa, melakukan open call sampai karyanya dipamerkan atas kerjasama dengan Angkasa Pura di Bandara Soetta juga di halte busway Harmoni," tuturnya, Jumat (12/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, seniman difabel dan disabilitas memiliki kemampuan kreasi yang luar biasa. "Karya teman-teman yang dipamerkan di dalam sangar luar biasa dan kreatif dan ini semua yang harus dilihat publik," lanjutnya.

Festival Bebas Batas menjadi satu rangkaian dengan UK/ID Festival 2018 yang digelar oleh British Council. Lewat Festival Bebas Batas, para penyelenggara ingin memberikan edukasi pada publik kalau disabel dan difabel memiliki fungsi yang sama dengan publik umum.




Hana Madness, salah satu pendiri Art Brut yang juga menggagas festival ini mengatakan Festival Bebas Batas merupakan senjata untuk mengubah persepsi publik tentang penyandang disabilitas.

"Saya berharap jadi cerminan galeri atau museum dan ruang publik untuk menciptakan ruang yang aksesable bagi penyandang disabilitas," kata Hana.

Festival Bebas Batas sebelumnya menampilkan pameran pendukung 'Aneka Rupa 5 RSJ' di Terminal 3 Soekarno Hatta dan halte busway Harmoni, lokakarya melukis bersama, diskusi seni dan disabilitas/difabilitas, seni pertunjukan hingga musik. Untuk pameran utama 'Pokok di Ambang Batas' yang digelar di Gedumg B, C, dan D Galeri Nasional Indonesia.

Ada 35 peserta dari seleksi open call, 10 karya undangan, karya koleksi dari Borderless Art Museum No-Ma Jepang, dan lain-lain. Eksibisi berlangsung hingga 29 Oktober 2018. (tia/dar)

Hide Ads