Buku Puisi 'Bhinneka Tunggal Cinta' Tercipta Berkat Tweetwar

Buku Puisi 'Bhinneka Tunggal Cinta' Tercipta Berkat Tweetwar

Tia Agnes - detikHot
Sabtu, 06 Okt 2018 08:30 WIB
Foto: Maman Suherman / Tia Agnes Astuti
Jakarta - Buku kumpulan puisi 'Bhinneka Tunggal Cinta' karya Maman Suherman menarik untuk ditelisik. Karya yang diterbitkan di ajang Makassar International Writers Festival (MIWF) pada Mei lalu itu tercipta berkat rangkaian tweetwar di akun Twitter.

Judul yang memiliki plesetan dari semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' itu menceritakan mengenai beragam rasa cinta di dunia khususnya kepada bangsa Indonesia.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya belasan tahun jadi jurnalis dan banyak merekam aneka peristiwa Pilkada, saya tidak mau kita jadi retak karena perbedaan, karena calon presiden atau segala macemnya. Kita boleh beragam tapi cinta kita cuma satu," tuturnya saat ditemui di ajang The Readers Fest, Gedung Tjipta Niaga, kawasan Kota Tua.

Di dalam buku puisi ada satu karya yang mengungkapkan bahaya hoaks. "Bahaya hoaks ini termasuk sejarah fiksi atau sejarah yang difiksikan karena seleran penguasa. Kalau sejarah itu membela kebenaran," kata pria yang akrab disapa Kang Maman.

Ia menyebutkan orang Indonesia itu paling cerewet di antara warga negara lainnya yang ada di dunia. Khususnya Jakarta dan Bekasi yang bisa berkicau sebanyak 15 kali per detik.

"Kalau hoaks terus muncul, ada kebohongan yang terus menerus berulang," kata Kang Maman.

Buku yang memuat sekitar 90an puisi itu juga memuat puisi terhadap gurunya Sapardi Djoko Damono yang berjudul 'Sontoloyo'. (tia/kmb)

Hide Ads