"Harus, dalam waktu luang jangan sampai kita tidak tahu cara memanfaatkan itu. Pastinya harus bermanfaat dan positif. Sekarang udah era digital, semuanya serba digital, mau bayar pun bisa dikerjakan di manapun, kapanpun. Nah, apalagi sekarang ada Instagram, Twitter, media sosial di mana-mana, kadang ibu-ibu mengeluarkan keluh kesah di media sosial. Kita sebagai ibu-ibu mau (yang) sekolah formal atau yang tidak mempunyai kesempatan itu tetapi tetap harus pintar. Pintar itu bukan berarti harus berpendidikan S1, S2, S3, tidak harus seperti itu. Bisa belajar kita bisa menjadi dewasa dan bijaksana dalam menggunakan sosial media kita," ujar Astrid Tiar, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Baca juga: Pesona Astrid Tiar yang Awet Banget! |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dulu ada istilah mulutmu adalah harimaumu sekarang ada istilah yang baru, jarimu adalah harimaumu. Jadi bagaimana caranya kita walaupun sekarang informasi dengan cepat bisa didapatkan. Tetap harus ditelaah terlebih dahulu, kita cerna, kita saring informasinya. Jangan kita dapat informasi makan bulat-bulat, langsung kita sebarkan lagi itu kurang bijak. Jadi apabila kita mendapatkan informasi baru, kita cari tau dulu kebenarannya, kita telaah, kita lihat nih apa layak kita publikasikan apa tidak. Karena buat aku prinsipnya ketika kita memposting apapun, ketika kita ingin berbagi informasi apapun melalui media sosial yang kita punya itu yang pertama dipikir dulu," bebernya.
Cerita Astrid Tiar Ditinggal Suami saat Lahiran Anak Pertama, tonton videonya di sini:
"Jadi ada 3D kalau menurut saya. Dipikir, dibaca lagi dan udah ngetik tuh jangan langsung di send, dibaca dulu. Ditelaah, bermanfaat nggak ada gunanya nggak. Kalo tidak bermanfaat ya mendingan dihapus lagi. Benar-benar harus dipilih. Karena apa, udah berbagai umur menggunakan media sosial, tanggung jawab kita banyak," tambahnya.
Bagi Astrid media sosial juga tak sekadar kesenangan semata. Perlu diperhatikan mengenai menjaga reputasi keluarga.
"Jadi jangan hanya untuk kesenangan diri pribadi tapi di belakang kita juga ada nama baik keluarga, bagaimana suami di hadapan teman-temannya karena kelakuan kita sebagai istri tidak bijak menggunakan media sosial ada anak. Apapun yang kita lakukan, apapun yang ingin kita berikan di media sosial, ingat itu bukan hanya diri kita sendiri, ada orang lain juga," tukas Astrid Tiar.
(fbr/wes)