Sebagian besar karya Raden Saleh yang dijual di balai lelang merupakan koleksi pribadi. Termasuk lukisan yang bakal dilelang November mendatang dan sebelumnya milik kolektor Singapura.
"Raden Saleh memang terkenal dengan subject animal fighting dan banyak menghabiskan waktu di Eropa. Pas balik ke Indonesia mulai menggambar lanskap pemandangan juga. Untuk komposisi lukisan 'Megamendung' ini ada 3 versi yang berbeda," ujar Junior Specialist, Southeast Asian Art Asian 20th Century & Contemporary Art Department Christie's Vanessa Singgih Pranoto saat media luncheon di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan itu size-nya berbeda-beda. Di Museum MACAN lebih kecil dan lebih banyak obyek manusianya, dan kalau ini lebih calming," tutur Vanessa.
Lukisan Raden Saleh di dunia memang terbilang langka. Ia menyebutkan profil Raden Saleh sebagai Bapak Seni Modern Indonesia menambah nilai yang berharga. Selain itu ada faktor lainnya yang menambah nilai lukisan Raden Saleh.
Vanessa menuturkan lukisan apapun yang belum pernah dijual memang akan memiliki nilai yang lebih tinggi.
"Lukisan-lukisan Raden Saleh seiringnya waktu nilainya bertambah. Kami juga riset nilainya, kita berusaha sebisa mungkin best value di pasar," pungkasnya.
Lukisan Raden Saleh 'Mail Station at the Bottom of Megamendung' sebelumnya pernah dipamerkan di Galeri Nasional Singapura dalam eksibisi berjudul 'Between Worlds: Raden Saleh & Juan Luna'. Saat itu pamerannya berlangsung pada 16 November 2017 sampai 11 Maret 2018.
(tia/mau)