Instalasi yang juga disebut sebagai 'Monumental Luminaria' bisa dinikmati pengunjung mulai esok hari. Sebelum melihat karya dan merasakan sensasi berada di dalam lorong, mari mengenal terlebih dahulu pendiri sekaligus desainer 'Architects of Air', Alan Parkinson.
Seniman asal Inggris ini membuat karya seni instalasi pada 1992 silam. Awalnya ia membangun struktur 'Eggopolis' di awal dekade 1990.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eggopolis atau bisa diartikan sebagai 'A City of Eggs' dibentuk sebagai ruang seni performans bagi aktor profesional dan penampil penyandang disabilitas.
![]() |
"Kami tur keliling Inggris bersama karya saya di tahun 1990 dan 1991. Ketika proyeknya segera berakhir saya mulai membuat struktur dengan desain baru," tambah Parkinson.
Struktur yang dimaksud Parkinson adalah 'Monumental Luminaria' yang saat ini dibawa ke Indonesia. "Desain baru ini yang dibawa keliling sampai saat ini," kata dia.
Di Mal Taman Anggrek, karyanya bakal berjudul 'Trilumin by Architecs of Air'. Trilumin terinspirasi oleh keindahan geometris alam dan arsitektur Islamik. Trilumin juga memiliki jalur dan kubah-kubah kecil yang dapat dijelajahi oleh pengunjung dan terinspirasi oleh bentuk berulang dari pasar-pasar di Iran.
Kilauan cahaya dan warna di dalam Trilumin juga terbuat secara murni dari cahaya yang menyinari lewat plastik yang berwarna-warni. Seluruh bagian dari Trilumin dipotong dan disambung langsung dengan tangan di workshop yang berlokasi di Nottingham, Inggris. Latar belakang musik yang menenangkan juga akan membuat pengalaman mengunjungi Trilumin menjadi semakin spesial.
Simak artikel berikutnya.
Tonton Juga: 'Seni Raksasa 'Trilumin by Architects of Air' Hadir di Indonesia'