Unit musik beranggotakan Abdoel Latief (drum), Isa Mehendrajati (gitar), Ahmad Ashari (bass), Rio Baskara (gitar), dan Stephanus Adjie (vokal) berhasil menyabet posisi ke-13 dari 30 negara.
Sebelum berangkat ke Jerman, Down For Life lebih dulu memenangkan kompetisi tingkat tingkat nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ke sana itu mewakili Indonesia. Jadi bagian dari, kami pemenang Wacken Metal Battle Indonesia. Di Indonesia ada 322 band yang ikutan dari 72 kota. Setelah kami memenangkan kompetisi itu, kami dikirim ke Wacken," jelas Stephanus Adjie kepada detikHOT saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/9/2018).
Dalam mengikuti kompetisi tingkat dunia tersebut, band yang terpilih harus menampilkan kebudayaan dari negaranya masing-masing. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Down For Life.
Mereka pun memilih mengenakan batik bermotif parang dan membawa atribut budaya lainnya di atas panggung.
"Bisa dikatakan kami cuma 'lipstick' aja pakai batik, secara musik pun kami belum menggali lagi musik Indonesia, khususnya Jawa. Karena musik Jawa kan pentatonik tuh. Akan susah sekali ketika (digabungkan) dengan musik metal yang lebih modern kan," terangnya.
"Cuma sebenarnya pasti bisa kok budaya Indonesia digali lagi," sambungnya.
Tonton video Aksi Band Metal Solo Manggung di Jerman Pakai Gamelan dan Batik:
(srs/tia)