Namanya pun menjadi salah satu maestro yang tersisa dari lukisan nihonga atau gaya tradisional Jepang yang berkembang selama ratusan tahun. Teknik tersebut biasanya melukis di atas washi (kertas Jepang) atau sutra serta menggunakan pencuci pigmen alami.
Lukisan air terjunnya pula telah dipamerkan dan melanglang buana ke penjuru dunia. Di antaranya adalah Museum Seni Kontemporer di London, Museum Nasional Tokyo di tahun 2003, dan Venice Biennale pada 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karyanya merupakan perpaduan antara kertas Jepang, cat arkilik, dan pigmen alami. Ciri khas tersebut yang masih dilakoni sampai sekarang.
![]() |
"Saya menggunakan air, gravitasi, cat untuk air terjun," ujarnya dilansir dari berbagai sumber, Selasa (4/9).
Sejumlah prestasi ditorehkan Senju. Termasuk instalasi ruang publik terbarunya di Singapura. Karya-karyanya pun menjadi koleksi permanen dari Museum Seni Kontemporer Los Angeles, Museum of Modern Art Toyama Jepang, Museum Seni Kontemporer di Tokyo, Universitas Seni Rupa dan Musik Nasional Tokyo, dan Museum Seni Kushiro Hokkaido Jepang.
Simak artikel berikutnya.