Wakil Presiden Beijing International Book Fair 2018, Lin Liying menuturkan Indonesia menjadi salah satu negara tercepat dalam pengembangan potensi penerbitan dan perbukuan.
"Hal ini bisa dilihat dari jumlah penerbit Indonesia yang hadir serta transaksi jual-beli rights sejak Indonesia mengikuti BIBF di tahun 2016 lalu, cukup meningkat," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Rabu (29/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan apresiasi yang didapatkan Indonesia oleh BIBF dapat memacu Indonesia untuk mencapai target yang lebih tinggi. Deputi Chief of Mission Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Listyowati juga mengatakan BIBF Merupakan kesempatan baik bagi Indonesia.
![]() |
"Indonesia bisa memperkenalkan buku-buku kita yang sarat dengan budaya dan karakter orang Indonesia," katanya lagi.
Ia mencontohkan mengenai kerjasama pertukaran people to people antara Indonesia dan Tiongkok. "Lewat book fair, tentunya semakin meningkatkan hubungan antar masyarakat dan lebih memahami antar dua bangsa," pungkasnya.
Di ajang BIBF 2018, Indonesia memboyong 300 judul buku. Sebagian besar adalah buku anak-anak dan bergenre fiksi.
(tia/tia)