Koordinator Presidiun HIMPUNI Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa festival ini ditujukan untuk meningkatkan jiwa nasionalisme generasi milenial Tanah Air dengan cara yang disukai mereka.
"Nah kita ingin menyatukan semuanya tuh agar kita sepakat, kita ini harus berbangsa satu dan NKRI," ujar Budi Karya Sumadi saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui FFN, Budi Karya Sumadi berharap bisa menyatukan seluruh generasi muda dari berbagai perguruan tinggi dan budaya. Caranya adalah dengan menggelar kompetisi paduan suara.
Kompetisi itu akan memperebutkan Piala Presiden dan total hadiah senilai Rp 200 juta. Budi Karya Sumadi pun berharap hadiah itu bisa semakin menarik minat para mahasiswa.
"Nah ini satu hal yang tidak mudah, oleh karena itu kami mohon sudah mendapatkan Piala Presiden menjadi suatu daya tarik ya. Kami mengundang pada seluruh universitas negeri dan swasta, paling lambat tanggal 1 September ini untuk mendaftarkan," kata Budi Karya Sumadi.
Hingga kini, sudah ada 20 tim paduan suara mahasiswa (PSM) yang mendaftarkan diri di kompetisi tersebut. Nantinya, PSM itu akan berkesempatan mengikuti klinik paduan suara dari para pengajar ternama dan berpengalaman.
Peserta juga harus memilih satu dari dua lagu wajib untuk dinyanyikan dalam kompetisi, yaitu Tanah Airku dan Indonesia Pusaka. PSM yang mengikuti kompetisi ini harus beranggotakan 25 sampai 30 orang.
Puncak acara FFN akan diselenggarakan di Tenis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, 28 Oktober 2018. Acara tersebut berisi pementasan paduan suara persahatan sekaligus pengumuman dan pemberian penghargaan pada para pemenang. Seluruh peserta final dan PSM terpilih akan berkolaborasi dengan artis Tanah Air.
Saksikan juga video 'Gelorakan Semangat Sumpah Pemuda':
(hnh/mah)