Christopher Robin: Pusingnya Menjadi Dewasa

Christopher Robin: Pusingnya Menjadi Dewasa

Candra Aditya - detikHot
Senin, 27 Agu 2018 18:37 WIB
Foto: (Disney)
Jakarta - Menjadi dewasa adalah sebuah kepastian. Dan kepastian itu kadang terasa seperti wahana bermain yang menyeramkan. 'Christopher Robin' dibuka dengan perpisahan Christopher Robin muda (Orton O'Brien) dengan teman-temannya di 'Hundred Acre Wood: Winnie the Pooh' (disuarakan oleh Jim Cunnings), Tigger (disuarakan oleh Jim Cunnings), Eeyore (disuarakan oleh Brad Garrett), Piglet (disuarakan oleh Nick Mohammaed), Rabbit (disuarakan oleh Peter Capaldi), Kanga (disuarakan oleh Sophie Okonedo), Roo (disuarakan oleh Sara Sheen) dan Owl (disuarakan oleh Toby Jones). Adegan ini akan membuat Anda berkaca-kaca dan ternyata ini hanyalah awal dari sajian sendu yang dipersiapkan oleh Marc Forster.

Bahkan secara visualnya pun 'Christopher Robin' sangatlah sendu. Dilukis oleh sinematografer Matthias Koenigswieser, visual film ini dipenuhi dengan warna-warna cokelat yang hangat dan bernuansa cokelat. Ada nuansa nostalgia dan kesedihan disana yang akhirnya mendukung cerita yang dituturkan oleh Alex Ross Perry, Tom McCarthy dan Allison Schroeder.

Setelah Christopher pergi, ia mengalami banyak hal. Orang tuanya meninggal. Ia terpaksa harus menjadi kepala keluarga. Ia menjadi dewasa (Ewan McGregor) dan menikah dengan Evelyn (Hayley Atwell). Kemudian istrinya hamil dan perang terjadi. Ia pulang dari perang dan langsung terus bekerja untuk memenuhi perannya sebagai kepala keluarga dan tidak ada waktu untuk beristirahat. Jangankan mengingat teman-temannya yang ada di Hundred Acre Wood, hubungannya dengan anaknya saja, Madeline (Bronte Carmichael) juga agak renggang karena Christopher hampir tidak pernah bergaul dengan anaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian muncul deadline dari bosnya. Ia harus membuat keputusan penting yang meyangkut masa depan perusahaan. Dia harus membuat solusi yang mempengaruhi nasib rekan-rekan kerjanya. Dengan tanggung jawab sebesar itu, rasanya dunia Christopher tercekik dan ia tak bisa bernafas. Ia bahkan tak bisa pergi berlibur dengan istri dan anaknya yang sudah ia janjikan. Kemudian suatu hari, teman lamanya, si beruang pecinta madu, muncul. Winnie the Pooh kemudian membawa Christopher Robin ke sebuah dunia magis yang lama telah ia tinggalkan.


Curi Perhatian, 'Crazy Rich Asians' Memimpin Box Office, tonton videonya di sini:

[Gambas:Video 20detik]



Menikmati Christopher Robin memang membutuhkan kesabaran ekstra. Film ini tidak seperti film-film live action Disney lain yang berjalan lebih mantap dan percaya diri seperti The Jungle Book atau bahkan Cinderella. Tempo Christopher Robin cukup pelan dan tenang. Seperti air sungai yang ada di Hundred Acre Wood, ia tidak terburu-buru. Ia lebih fokus kepada sisi emosional karakter utamanya dibandingkan plot yang ada.

Bagi banyak penonton (terutama yang masih muda), keputusan tersebut menjadikan film ini menjadi membosankan. Tapi bagi Anda yang sudah dewasa dan mungkin mengalami hal yang serupa seperti yang dirasakan oleh Christopher Robin (terpaksa harus terus bekerja demi memenuhi kebutuhan rumah tangga dan terpaksa jarang berkomunikasi atau berinteraksi dengan anak dan istri), apa yang ada di layar bisa jadi menjadi sebuah jeritan hati kita yang tak pernah kita ungkapkan sebelumnya.

Marc Forster berhasil mengemas film ini dengan melankoli yang pas. Ia menemukan aktor paling tepat untuk memerankan Christopher Robin. Ewan McGregor tidak hanya mempunyai jiwa kanak-kanak yang pas namun ia juga aktor yang tak pernah takut untuk tampil rapuh. Semua pengisi suara dalam film ini sangat pas. Seperti halnya keahlian Forster dalam menggabungkan dunia imajinasi dengan realita yang mendung.

Christopher Robin mungkin memang bukan film adaptasi terbaik Disney. Ini mungkin juga film yang anak-anak akan suka meskipun kehadiran para teman-teman di Hundred Acre Wood akan membuat hati ini menjadi hangat. Ini adalah film untuk bapak-bapak di luar sana yang terus kerap bekerja dan mengorbankan imajinasinya sendiri agar keluarganya tetap tidur dengan nyenyak.


======

* Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.

(mah/mah)

Hide Ads