Lewat adaptasi dari novel karya Dee Lestari, 'Filosofi Kopi' sukses merangkul banyak orang menjadi ikut tergila-gila dengan kopi. Lepas dari sana, sutradara Angga Sasongko melangkah ke produksi film selanjutnya yang tak juga lepas dari cerita populer di buku.
Kisah itu adalah 'Wiro Sableng' yang filmnya dijadwalkan tayang tahun ini di 2018. Belum lama ini, sutradara 33 tahun tersebut buka suara soal kisah Wiro yang diakuinya menjadi proyek film terlama dan terbesar yang pernah ia tangani dalam kariernya.
Sejak isu 'Wiro Sableng' bakal difilmkan, respons positif diterima dari banyak orang. Terlebih ketika ini menjadi proyek film Indonesia pertama yang produksinya bekerja sama dengan studio besar sekelas Fox International.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angga menyebut, film sekelas Wiro belum pernah ada di Indonesia. Ada dua ratus kru di belakang layar yang dilibatkan, berikut 22 aktor dan aktris yang masing-masing mewakili tokoh yang ada dalam buku cerita karangan Bastian Tito tersebut.
"Karena sebelumnya belum ada film kita yang sebesar ini. Menurut saya Wiro, berhasil menghadapi tantangan terbesar tersebut dari segi jumlah kru yang terlibat," tutur Angga lagi.
Banyak yang meragukan bagaimana kisah Wiro Sableng ada di film dari novelnya yang juga memiliki banyak penggemar. Angga mengaku menerima suara-suara kekhawatiran itu ketika kisah pendekar asli Tanah Air ini diangkat ke film.
Namun Wiro dibuat tak hanya menjadi persembahan untuk penggemarnya yang selama ini menyimpan imajinasi tentang sosok pendekar Kapak Naga Geni di kepala. Simak penuturannya di artikel selanjutnya!
Tonton juga 'Cerita dan Tantangan di Balik Syuting 'Wiro Sableng'':