Raden Saleh dikenal sebagai pionir seni modern di Indonesia. Lukisan-lukisan masterpiece dari pria yang bernama lengkap Raden Saleh Sjarif Boestaman itu terbilang langka dan tak mudah dijumpai publik umum pecinta seni Tanah Air.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf usai berkeliling di pameran seni koleksi Istana Kepresidenan yang berjudul 'Indonesia Semangat Dunia' mengaku terkesima dengan lukisan langka Raden Saleh.
"Nggak tahu kenapa ya, lukisan Raden Saleh punya energi yang kuat di sana. Setiap kali melihat masterpiece Raden Saleh saya selalu suka," kata Triawan Munaf usai pembukaan di Galeri Nasional Indonesia, Jumat (3/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karya-karya yang dipamerkan pun dipilih sesuai dengan tema setiap penyelenggaraan. 'Indonesia Semangat Dunia' dipilih lantaran bertepatan dengan segera dibukanya Asian Games 2018 pada 18 Agustus mendatang.
"Relevansi pameran ini adalah Asian Games karena mudah-mudahan bisa menarik generasi Milenial, generasi anak muda untuk datang yang tahun ini semoga memecahkan rekor lagi," lanjut dia.
Di pameran kali ini ada dua lukisan Raden Saleh yang berjudul 'Perkelahian dengan Singa' (1870). Lukisan ini dikenal dengan julukan 'antara hidup dan mati' yang tema perjuangan memang beberapa kali diangkat oleh Raden Saleh.
Raden Saleh punya diketahui wafat 10 tahun setelah menyelesaikan lukisan tersebut pada 23 April 1880. Lukisan langka Raden Saleh yang kedua adalah 'Berburu Banteng II, lukisan ini dihadiahkan Ratu Belanda Juliana pada Indonesia di tahun 1970.
"Sebenarnya masih banyak lukisan yang belum bisa dipajang. Pihak Setneg dan kurator setiap tahunnya memilih tematik tertentu yang sesuai. Di salah satu bagian pameran juga ada yang memperlihatkan kegemaran Bung Karno mengoleksi figur perempuan cantik," pungkas Triawan.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui mana lukisan kesukaan Puan Maharani dan Triawan Munaf di sini:
[Gambas:Video 20detik]