"Dalam buku ini seks digambarkan untuk tujuan yang valid, seperti untuk mencerminkan perubahan emosi karakter utama," ujar Lee Hoi-lam seorang kritikus sastra modern, seperti dilansir dari berbagai sumber, Jumat (27/7/2018).
Novel 'Killing Commandatero' awalnya terbit di Jepang pada Februari 2017. Menurut Lee Hoi-lam, novel tersebut bukan untuk membangkitkan hasrat seksual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan utamanya bukan itu, bukan untuk membangkitkan kesenangan seksual di kalangan pembaca," ujar profesor yang juga membaca semua karya-karya Murakami.
Buku-buku Haruki Murakami adalah buku terlaris di Jepang dan internasional. Karyanya telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa dan menjadi hits di seluruh dunia.
Lantaran buku Murakami disensor, pihak PEN Hong Kong juga menolak keputusan otoritas Hong Kong.
"Setiap warga negara Hong Kong harus sama-sama marah terhadap sensor terang-terangan ini. Kami berharap masyarakat sipil Hong Kong akan terus waspada untuk memastikan insiden yang terisolasi ini tidak berubah polanya," ujar Jason Y Ng.