Ini Sosok di Balik Berdirinya Tumurun Private Museum di Solo

Spotlight

Ini Sosok di Balik Berdirinya Tumurun Private Museum di Solo

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 26 Jun 2018 14:47 WIB
Ini Sosok di Balik Berdirinya Tumurun Private Museum di Solo Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Solo - Indonesia memiliki satu museum seni lagi di Solo, Jawa Tengah. Diresmikan awal April lalu, museum privat milik keluarga HM Lukminto pendiri raksasa bisnis tekstil terbesar di Asia Tenggara, Sri Rejeki Isman (Sritex) Group itu dipimpin oleh Iwan K. Lukminto. Siapakah dia?

Iwan atau yang akrab dipanggil Wawan memimpin PT Sri Rejeki Tekstil sejak 1997 silam. Di ranah seni rupa, sebagai seorang kolektor Wawan baru aktif mengoleksi selama dua tahun belakangan.

Selama ini ayahnya Wawan yakni mendiang H.M. Lukminto memang mengoleksi mobil-mobil tua dan lukisan old master. Namun hanya sebatas koleksi tersebut. Wawan pun merambah ke seni rupa yang dibantu oleh kerabat terdekatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Sosok di Balik Berdirinya Tumuran Private Museum di SoloIni Sosok di Balik Berdirinya Tumuran Private Museum di Solo Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Kepada detikHOT, Wawan mengaku memang memiliki hasrat di bidang seni rupa.

"Sebenarnya ada, tapi sebenarnya ke arah mana masih belum tahu. Begitu juga mau mengoleksi ke mana belum tahu. Dan waktu itu ketemu dengan Pak Tirto (paman saya) yang memberikan satu panduan dan juga memberikan arahan kalau belajar dengan Pak Tirto lumayan kejam. Saya disuruh baca buku seni terus laporan," tutur Wawan belum lama ini.

Selama dua tahun itu pula, Wawan berkeliling mencari karya-karya Indonesia yang old master dan kontemporer. Mulai dari Belanda, Amerika Serikat, Hong Kong, Filipina, Shanghai, Jepang, dan tentu saja kota-kota di Indonesia.



"Bangunan museum ini juga baru dibangun 6 bulan yang lalu. Sebelum diambil alih kami, ini tempat billiar publik, sebelum dibeli lokasinya lokasi billiar," tutur Wawan.

Ketika mulai serius mengoleksi karya seni, Wawan pun berhasil menyeleksi 100 karya yang ditampilkan di hadapan publik lewat museum privat miliknya. Museum seni yang tidak dibuka umum untuk publik itu memang memberikan jadwal khusus dan tertentu.

Ini Sosok di Balik Berdirinya Tumuran Private Museum di SoloIni Sosok di Balik Berdirinya Tumuran Private Museum di Solo Foto: Tia Agnes/ detikHOT


Kalau ada pecinta seni maupun mahasiswa seni yang ingin datang, lanjut Wawan, bisa melihat-lihat koleksi pribadinya sesuai dengan janji. "Iya, harus janji dulu."

Museum Tumurun yang memiliki 'warisan satu generasi ke generasi berikutnya' ini terletak di Kebangkitan Nasional No.2/4, Sriwedari, Laweyan, kota Solo. Museum yang dijaga ketat selama 24 jam itu memang berbeda dibandingkan museum-museum lainnya yang ada di Indonesia. Seperti apa?

Simak artikel berikutnya.


(tia/nu2)

Hide Ads